Selasa, 20 Oktober 2020

Metode Penelitian Kuantitatif

Definisi Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).


Asumsi Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).

a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.

b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku.


Karakeristik Penelitian Kuantitatif

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150):

a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.

b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat subjektif.

c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.

d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.

e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang objektif dan baku.

g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.

h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.

i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.

k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.

l. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah


Prosedur Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.

a. Identifikasi permasalahan

b. Studi literatur.

c. Pengembangan kerangka konsep

d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.

e. Pengembangan disain penelitian.

f. Teknik sampling.

g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.

h. Analisis data.

i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.


Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif

Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78).

a. Penelitian deskriptif

b. Penelitian korelational

c. Penelitian kausal komparatif

d. Penelitian tindakan

e. Penelitian perkembangan

f. Penelitian eksperimen


Metode Penelitian Kuantitatif

Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.

Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : 

a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; 

b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan 

c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.

Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).

a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.

c) Perumusan hipotesis  yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis  yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.

e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.


Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh Jujun S. Suriasumantri divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Rabu, 07 Oktober 2020

Metode Penelitian Kualitatif

Definisi Penelitian Kualitatif

Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang teori metode penelitian kualitatif, tujuan, jenis dan cara penelitiannya. Metode Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Moleong setelah melakukan analisis terhadap beberapa definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)

Apa pengertian metode penelitian kualitatif menurut para ahli?

  • Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
  • Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif

Agar para pembaca memahami makna sesungguhnya dari bahasan kali ini, maka akan kita bahas sedikit tentang perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Perbedaan yang paling mendasar antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah alur teori serta data. Di dalam penelitian kuantitatif, penelitian bermula dari teori yang dibuktikan dengan data lapangan. Sebaliknya, di dalam metode kualitatif, penelitian berangkat dari data lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung, kemudian hasilnya akan memunculkan teori dari data-data tersebut.

Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut antara lain:

  1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
  2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
  3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).
  4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
  5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.


Tujuan Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.

Asumsi Metode Penelitian Kualitatif
Anggapan yang mendasari metode jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.

Karakteristik Metode Kualitatif
Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).

a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.

b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. 
Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.

c. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.

d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.

e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.

g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.

h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.

i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.

j. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

Prosedur Metode Kualitatif
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)
a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Tipe-tipe atau Jenis Metode Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu: phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif tersebut:

1. Fenomenologi
Phenomenology: a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand how one or more individuals experience a phenemenon.

Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Selanjutnya, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara yang mendalam kepada objek atau informan didalam penelitian, serta dengan melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.

2. Etnografi
Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group of people.

Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.

Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu didalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup dan lain sebagainya.

3. Studi Kasus
Case study research: is a form of qualitative research that focused on providing a detailed account of one or more cases.

Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi.

Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.

4. Metode Teori Dasar
Grounded theory: is a qualitative approach to generating and developing a theory form data that the researcher collects.

Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori atau untuk menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada. Selanjutnya dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori.

Dalam melakukan metode teori dasar ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.

Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan observasi, studi lapangan, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya bersifat jenuh.

5. Metode Historis
Historical research: research about events that occurred in the past.

Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini.

Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak, laporan verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran kesaksiannya.

Karena mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, maka ciri khas dari penelitian metode historis ialah waktu. Dimana fenomena dilihat perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.

Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif
Ada lima tahap bagi para peneliti jika ingin melakukan penelitian jenis kualitatif, yaitu:
1. Mengangkat permasalahan.
2. Memunculkan pertanyaan penelitian.
3. Mengumpulkan data yang relevan.
4. Melakukan analisis data.
5. Menjawab pertayaan penelitian.

Demikianlah penjelasan tentang Penelitian Kualitatif, baik pengertian, jenis, tujuan dan perbedaannya dengan penelitian kuantitatif. Semoga mudah dipahami oleh pembaca sekalian. Dan semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dalam rangka menyelesaikan tugas akhirnya.

Kamis, 09 Juli 2020

Mengenal Bajakah Si Pohon Kayu Ajaib dari Kalimantan yang Tak Hanya Atasi Kanker

Akar pohon bajakah tunggal kini sedang naik daun. Tumbuhan yang hidup di hutan hujan tropis Kalimantan ini populer karena menyimpan potensi sangat  luar biasa sebagai obat herbal. Nama pohon kayu ini berkibar setelah tiga siswa SMA dari Palangkaraya berhasil membuat teh herbal dari akar bajakah. Aysa Aurealya Maharani, Anggina Rafitri, dan Yazid Rafli Akbar diganjar medali emas kategori life science di World Invention Creativity Olympic (WICO) berkat karya ilmiah mereka. Sebuah hasil kerja yang sekali lagi membangkitkan harapan akan sebuah obat untuk menjinakkan pembunuh manusia nomor 1, yaitu: kanker !

Tumbuhan yang diolah menjadi teh oleh ketiga siswa ini memiliki nama lengkap bajakah tampala. Nama ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu Spatholobus Littoralis Hassk. Spatholobus adalah genus tumbuhan yang merambat di pohon kayu dari suku Phaseoleae. Genus ini ditemukan pada 1842 oleh ahli Botani asal Jerman bernama Justus Karl Hasskarl. Ada 29 spesies dari genus Spatholobus Hassk yang sebagian besar tersebar di hutan tropis Indonesia (The Genus Spatholobus Hassk in Thailand, Jurnal Tropical Natural History, 2014, hlm 87).

Bajakah tampala banyak ditemukan di hutan Kalimantan, baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia. Dari genusnya tadi, bajakah disebut berkerabat dekat dengan Genus Vigna. Vegetasi Vigna tumbuh di Pegunungan Kilimanjaro, Afrika. Sedangkan di Kalimantan, bajakah tumbuh merambat di pohon kayu dengan ketinggian hingga 50 meter. Daun bajakah ini berbentuk tajam dengan warna kuning, coklat, dan putih. Bunganya kecil dengan variasi warna ungu, pink, dan putih (The Leguminosae, a Source Book of Characteristics, Uses, and Nodulation, 1981, hlm 618).

Sebelum populer seperti sekarang, bajakah telah dikenal masyarakat Kalimantan sebagai tumbuhan obat-obatan alami. Di pedalaman Kalimantan Tengah, warga memanfaatkan seluruh bagian tanaman herbal ini. Sementara di Pulang Pisau, Kalteng, tanaman ini dijadikan obat  disentri dan obat  pegal, selain obat luka.

Batang bajakah tampala disebut mampu menghentikan pendarahan pada luka. Dalam uji ilmiah, batang bajakah tampala memang positif mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tannin, dan saponin. Saponin dan tannin inilah yang merangsang terjadinya angiogenesis, bagian penting dalam proses penyembuhan luka (Uji Efektivitas Ekstrak Etanolik Batang Bajakah Tampala [Spatholobus littoralis Hassk] terhadap Waktu Penyembuhan Luka, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2018, hlm 320).

Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin telah membuktikannya. Riset dimulai dengan membagi 24 ekor tikus Wistar dalam enam kelompok acak sebagai hewan uji. Seluruh tikus disayat setelah pembiusan lokal. Luka sayat kelompok pertama tidak diberikan perlakukan apapun. Kelompok kedua diberikan salep. Sedangkan kelompok III, sebagai pembanding, diberikan larutan povidone iodine. Kelompok IV, V, dan VI diberikan salep yang mengandung ekstrak etanolik batang Bajakah Tampala. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol batang bajakah tampala efektif dalam proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan. Lama penyembuhan luka sayat relatif lebih baik (hlm 326).


Di samping khasiat di atas, bajakah tampala disebut efektif mengobati kanker. Setidaknya, demikian hasil penelitian dua siswa SMA dari Palangkaraya. Riset mereka memakai uji sampel dua ekor mencit betina atau tikus kecil putih. Sampel ini disuntik zat pertumbuhan sel tumor atau kanker. Satu mencit diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminum. Satu ekornya lagi diberi air rebusan kayu bajakah. Setelah 50 hari, mencit yang diberikan air penawar dari bawang dayak mati. Mencit yang diberikan cairan kayu bajakah tetap sehat bahkan berkembang biak.

Perlu Penelitian Mendalam
Meskipun berpotensi menyembuhkan kanker, cairan kayu bajakah tampala harus melewati uji yang panjang sebelum benar-benar bisa digunakan. Di dalam dunia kedokteran, konsep ini disebut evidence based medicine atau EBM. Pendekatan medik seperti ini didasarkan kepada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Dalam praktiknya, EBM memadukan kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya (Evidence Based Medicine, Jurnal Sari Pediatri, 2002, hlm 247).

EBM memiliki enam tingkatan. Yang pertama adalah percobaan hewan uji di laboratorium. Dilanjutkan dengan studi  kasus dan pendapat ahli. Kedua tingkat ini tidak melibatkan manusia sebagai objek penelitian. Di tingkat inilah, uji cairan kayu bajakah sebagai obat kanker berada.

Tingkat ketiga, empat, dan lima, disebut sebagai studi primer. Di sinilah manusia harus dilibatkan. Tingkat ini memuat studi lapangan atau laporan deskriptif, studi percobaan tanpa penggunaan teknik pengambilan sampel secara acak, studi percobaan yang menggunakan setidaknya satu kelompok pembanding, dan menggunakan sampel secara acak. Sistem ini kemudian ditinjau oleh kelompok cendekiawan. Disambung dengan meta analisa atau pengkajian berbagai penelitian dengan tingkat kepercayaan tinggi.

Saya sendiri sudah mencoba air rebusan bajakah pada malam hari. Warnanya merah seperti teh. Rasanya agak kelat. Sedikit pahit, namun tak lengket di lidah. Setelah meminumnya, tak ada efek apa pun. Namun, keesokan paginya, badan terasa lebih segar dibanding sebelumnya  bahkan rasa kaku di leher, kebas, kesemutan, dan pegal-pegal di pinggang juga hilang.... pokok'e efeknya "wow Amazing" bisa goyang hulahoop lah. Anak pertama saya didiagnosa amandel dan sepertinya setelah mengkonsumsinya juga berdampak positif dan mulai membaik.



Kamis, 14 Mei 2020

Cara Membuat TTS (Teka-Teki Silang) dengan Menggunakan Free Software Eclipse Crossword


Jika anda seorang guru, pastinya anda pernah terpaksa meninggalkan siswa karena ada tugas ataupun keperluan penting atau mendadak. Sayangnya tugas yang ditinggalkan terkadang kurang menarik, misalnya peserta didik hanya diminta mencatat, membuat rangkuman satu sampai dua Bab, atau mengerjakan latihan pada Bab tertentu .

Nah, supaya para peserta didik tidak merasa bosan, bapak atau ibu guru bisa mencoba memberi tugas yang sifatnya santai, menarik, tetapi tentunya tetap membuat siswa berpikir sekaligus juga belajar. Bapak dan ibu bisa mencoba tugas dalam bentuk teka-teki silang (TTS). Apakah sangat repot membuatnya ? Tidak sama sekali. Cukup waktu 10 - 15 menit untuk membuat dan 5 menit untuk diprint.

Berikut ini saya ingin membagi cara mudah dan cepat membuat TTS (teka teki silang) dengan menggunakan software gratis (free software) yang bernama EclipseCrossword.

Sebelum dapat membuat TTS dengan software ini, tentu Bapak dan Ibu guru harus mendownloadnya terlebih dahulu. Jangan khawatir, software ini gratis (free) dan ukurannya sangat kecil (hanya 572 kb). Download Free Software EclipseCrossword

Setelah file exe software gratis ini didownload, maka lanjutkan dengan menginstalnya di komputer Bapak / Ibu guru dengan melakukan double klik (di klik 2 x). 


Klik "Next"

Klik "I Agree"


Klik "Next"


Klik "Next"

Klik "Next"


Klik "Close"

Cara Menggunakan Software Gratis EclipseCrossword


Buka aplikasi gratis ini dengan mengkliknya pada menu Start --> All Programs --> EclipseCrossword di pojok kiri bawah layar windows anda atau gunakan menu search seperti gambar di bawah.





Maka akan terbuka program EclipseCrossword dengan tampilan seperti gambar berikut. 


  • Pilih I would like to start a new crossword. Lalu klik tombol Next di bagian bawah sebelah kanan. 
Berikutnya anda akan dialihkan ke halaman berikut (lihat gambar). 



Silakan pilih Let me create a word list from scratch now, lalu klik tombol Next. 

Kemudian akan muncul halaman berikut:


Ketik jawaban yang anda inginkan --> ketik soal/petunjuk/clue--> klik tombol Add word to list. Ulangi proses ini sampai anda mempunyai semua kata yang anda inginkan masuk di dalam teka-teki silang anda. 


Tips: 

  • Masukkan kata-kata dengan jumlah huruf bervariasi. 
  • Gunakan istilah-istilah khusus dalam mata pelajaran yang Bapak/Ibu ajarkan. 
  • Tidak ada batasan jumlah kata, tetapi sebaiknya cukup banyak untuk membuat TTS anda terlihat bagus dan rapat (kata-kata saling bersilang).
  • Setelah anda mengklik tombol Next, maka 


Setelah anda menyimpan file berekstensi .ewl tersebut maka aknan muncul kembali halaman program Eclipse Crossword yang meminta anda menamai atau memberi judul Teka-Teka Silang (TTS) anda --> tulis judul/nama TTS anda --> klik tombol Next. 

Perhatikan gambar berikut.

Setelah itu akan muncul halaman untuk bapak dan ibu menentukan ukuran TTS (teka teki silang). Secara default ukurannya adalah tinggi 40 huruf dan lebar 40  huruf (sesuai gambar). 
  • Tetapi anda dapat menyesuaikannya berdasarkan selera anda. Perhatikan gambar, pada contoh di bawah ini saya mengetik 33 x 33. Lalu klik tombol Next.

Akan muncul halaman berikut. (Perhatikan gambar di bawah). 


Bila dibutuhkan, anda dapat terlebih dulu melakukan pengaturan tambahan melalui menu Option di bawah layar. Lalu klik tombol Next.


Untuk memudahkan pencetakan (print) tugas siswa, saya menyarankan untuk memilih menu Save as a web page. Lalu pilih Empty grid and clues.


Akan muncul jendela Pop Up untuk menyimpan file TTS dalam bentuk html file. File html ini dapat anda buka dengan browser Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome, Opera, dsb. Dari browser inilah anda akan memprint dokumen dan melakukan pengaturan pencetakan dengan mudah.


Catatan Tambahan:
Bapak dan ibu dapat membuat file TTS sebagai file interaktif di komputer anda, dapat digunakan dengan bantuan In Focus untuk menampilkannya saat bapak dan ibu mengajar di kelas (bapak dan ibu bisa memilih menu Interactive with JavaScript).

Bila bapak dan ibu menguasai sedikit pengaturan html, maka dapat menerbitkan TTS di blog pribadi anda. Tentunya banyak lagi kelebihan lain software gratis EclipseCrossword ini yang mungkin belum sempat saya tuliskan di artikel ini, silahkan bapak dan ibu eksplorasi sendiri.

Rabu, 22 April 2020

8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia


Daftar 8 jenis sumber energi terbarukan di Indonesia yang layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi terbarukan (renewable energy) yang sangat melimpah. Sayangnya sumber-sumber energi terbarukan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energy).

Konsep energi terbarukan mulai dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya sebagai antitesis terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan nuklir. Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat. Penggunaan energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan di banding energi non-terbarukan.

Daftar Sumber Energi Terbarukan di Indonesia:

Jenis sumber energi terbarukan (renewable energy) yang dimiliki Indonesia cukup banyak. Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil. inilah daftar 8 sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.

1. Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

2. Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

3. Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

4. Air
Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air. Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).

5. Angin

Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik atau listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.


6. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)

7. Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik turunnya gelombang airlaut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.


8. Pasang Surut
Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah  perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut. Sayangnya, sumber energi ini belum termanfaatkan.

Sumber energi terbarukan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Sebanyak 90% energi di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan sisanya, kurang dari 10%, yang memanfaatkan sumber energi terbarukan. Sebuah ironi mengingat Indonesia mempunyai potensi yang tinggi akan sumber energi terbarukan.

Dari berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia, baru energi air yang banyak dimanfaatkan. Jumlah pembangkit listrik bersumber dari energi panas bumi, angin, dan matahari pun masih bisa dihitung dengan jari, dengan kapasitas energi yang sangat kecil. Apalagi sumber energi yang berasal dari laut, meski pun potensinya sangat besar, nyatanya belum satupun yang berhasil dikembangkan.

Sagu, Tanaman Pangan Lokal Alternatif di Indonesia Timur

tanaman sagu

Mendengar kata “papeda” pasti tak asing lagi di telinga kita, apalagi bagi pecinta kuliner Nusantara. Papeda adalah makanan khas dan kebanggaan dari tanah Papua dan Maluku. Tekstur makanan ini unik karena seperti lem. Bagi yang tidak tahu, papeda terbuat dari olahan pati pada batang tumbuhan sagu.Tanaman sagu (Metroxylon sagu Rottb.), atau sering disebut juga palma rawa, termasuk dalam famili palmae dan merupakan tanaman yang menyimpan pati pada batangnya. Pati sagu didapat dari tanaman yang sudah dewasa (Burkill 1935 dalam Hassan, 2002). Terdapat beberapa genus Palmae yang patinya telah dimanfaatkan, yaitu Metroxylon, Corypha, Euqeissona, dan Caryota. Genus yang banyak dikenal adalah Metroxylon dan Arenga karena kandungan patinya cukup tinggi. Sagu merupakan tanaman hidrofilik, hapaxanthic (berbunga satu kali), dan soboliferous (mempunyai anakan).Berdasarkan sumber yang dirangkum dari kajian penelitian Institut Pertanian Bogor, secara morfologi sagu memiliki batang berbentuk silinder atau bulat memanjang dengan diameter sekitar 50-60 cm, bahkan dapat mencapai 80-90 cm. Pada umumnya diameter batang bagian bawah lebih besar dibandingkan dengan diameter batang bagian atas.Tumbuhan sagu memiliki batang tertinggi apabila telah sampai pada umur panen yakni 11 tahun atau lebih. Pada masa itu tinggi pohon sagu mencapai 13-16 m, tetapi ada pula yang dapat mencapai 20 m dengan bobot sekitar satu ton (Haryanto dan Pangloli 1992). Batang tumbuhan sagu terdiri dari lapisan kulit bagian luar yang keras berupa lapisan epidermal dan bagian dalam berupa empulur yang mengandung serat-serat dan pati.

tanaman sagu
Tanaman sagu memiliki akar serabut. Pada awal pertumbuhan tumbuh akar primer dan dalam pertumbuhan lanjutannya tumbuh dan berkembang akar-akar sekunder. Pada daunnya, sagu memiliki sistem daun menyirip yang tumbuh pada tangkai daun. Pada bagian tajuk terdapat sekitar 6-15 rangkaian daun (ental) dan pada setiap rangkaian terdapat pelepah daun, tangkai daun, dan kurang lebih 20 pasang helai daun dengan panjang antara 60-80 cm.Daun muda umumnya berwarna hijau muda, kemudian dengan bertambah waktu secara berangsur-angsur berubah menjadi hijau tua, selanjutnya berubah lagi menjadi coklat kemerah-merahan apabila daun telah tua. Tangkai daun yang telah tua tersebut akan terlepas dengan sendirinya dari batang, dan meninggalkan bekas pada kulit batang.Tumbuhan sagu mulai berbunga dan berbuah pada umur sekitar 10-15 tahun. Malai bunga menyerupai tanduk rusa yang terdiri atas cabang utama, sekunder, dan tersier. Pada cabang tersier terdapat sepasang bunga jantan dan bunga betina. Jumlah struktur bunga sekitar 15-25 cabang utama dengan panjang 2-3 meter, cabang sekunder terdapat 15-22 cabang, dan cabang ketiga terdapat 7-10 cabang (Jong 2005).Buah sagu berbentuk bulat menyerupai 15 buah salak dan mengandung biji yang fertil. Waktu antara mulai muncul bunga sampai fase pembentukan buah diperkirakan sekitar 2 tahun (Haryanto dan Pangloli 1992). Jumlah buah yang dihasilkan per pohon sagu yaitu sekitar 2.174-6.675 buah (Jong 2005).Sumber pangan alternatifKetergantungan bangsa Indonesia terhadap beras sangatlah tinggi, terkadang Indonesia harus mengimpor beras dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan pokok dalam negeri. Oleh karena itu, upaya mengurangi ketergantungan terhadap beras dapat dilakukan salah satunya adalah dengan cara mencari alternatif atau mengeksplorasi bahan pangan lain, yang dimana sagu merupakan tanaman pangan lokal yang memiliki segudang potensi di dalamnya.Sagu merupakan salah satu komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK), yang memegang peranan penting dalam mendukung program diversifikasi sebagai pendamping beras selain jagung dan umbi-umbian. Keistimewaan lain dari tumbuhan ini ialah sagu merupakan penghasil karbohidrat yang cukup tinggi. Perlu diketahui bahwa kandungan kalori sagu sekitar 357 kalori, relatif sama dengan jagung yaitu 360 kalori ataupun beras giling sekitar 366 kalori.Potensi sagu di Indonesia mencapai kurang lebih 50% dari sagu dunia. Secara alami tumbuhan sagu tersebar 17 hampir di setiap pulau di Indonesia dengan luasan terbesar berpusat di Papua, sedangkan sagu semi budidaya terdapat di Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Uniknya, sagu sejak dahulu telah memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat terutama di kawasan Indonesia bagian timur, baik sebagai sumber bahan makanan pokok maupun sebagai bahan bangunan.Selain itu, kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (2013) mengungkapkan bahwa sagu dapat dijadikan bahan baku pembuatan etanol. Ini berarti sagu di Indonesia juga memiliki potensi untuk menghasilkan bioethanol sebagai subtitusi bahan bakar dari energi fosil. Melihat dari pontensi sagu yang sangat tinggi maka perlunya usaha pembudidayaan tanaman ini. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, meningkatnya eksploitasi hutan sagu alami didorong oleh meningkatnya permintaan produk sagu dari luar dan dalam negeri. Penebangan yang tidak bijaksana dapat menurunkan produktivitas hamparan hutan sagu dan hilangnya jenis sagu yang potensial untuk dikembangkan.

Rabu, 26 Februari 2020

Apa itu Bioetanol, Biodiesel, dan Biogas

Bioetanol, biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel. Biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya tanaman. Biofuel dianggap energi terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil dan telah mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.

Bioetanol dibuat dengan teknik fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu, dan dilanjutkan dengan destilasi. Jenis bioetanol ini dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar.

Biodiesel adalah minyak dari tumbuham atau hewan yang sudah dipakai sebagai alternatif atau digabung dnegan minyak solar untuk mobil dan armada industri dengan mesin diesel. Biodiesel menggunakan bahan baku minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), dan minyak ikan. Bodiesel dapat digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi.

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan