1. Aspek fisik dan aspek sosial
Setelah kita mencoba membahas apa hakikat geografi melalui berbagai
pengertian, konsep, pendekatan, dan prinsip-prinsip keilmuannya, pada
kesempatan ini kita akan mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang apa
yang menjadi aspek geografi melalui objek-objek kajiannya.
Berbagai pengertian geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlah
disimpulkan bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek
utamanya yaitu bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwa
atau fenomena yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai
unsur fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian,
secara garis besarnya aspek-aspek geografi meliputi aspek fisik dan aspek
sosial.
Aspek fisik dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang
bersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya.
Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai
objek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi,
sosial, budaya, dan politiknya.
Untuk membedakan kedua aspek tersebut, kamu dapat melihat melalui
gejala-gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahan
musim, gempa bumi, meletusnya gunung berapi, pola pengaliran sungai, dan
lain-lain merupakan aspek fisik geografi. Sedangkan yang mengangkut aspek
manusianya antara lain, mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengan
kegiatan industri dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lain
sebagainya.
Kedua aspek geografi tersebut tidak dibahas sendiri-sendiri, melainkan
saling berhubungan (korelasi) membentuk berbagai gejala dan fenomena di
permukaan bumi yang tidak terlepas dari kegiatan alam dan manusia secara
bersama-sama serta saling mempengaruhi. Misalnya, ketersediaan air tanah
tergantung pada banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini
dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutupan lahan. Jenis penutupan
lahan sangat tergantung pada aktivitas manusia dalam mengolah lahan. Jika
lahan banyak ditutup oleh tembok-tembok karena kegiatan industri atau
permukiman maka kesempatan tanah untuk menyerap air sangat sedikit dan
akibatnya cadangan air tanah akan berkurang. Contoh lain, kegiatan pertanian
di dataran rendah lebih mengandalkan pertanian sawah (lahan basah) karena
banyak tersedia air, sedangkan di pegunungan, penduduk lebih banyak
mengusahakan perkebunan atau pertanian lahan kering karena lebih mengandalkan
hujan sebagai sumber airnya.
2. Ruang lingkup geografi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa studi geografi meliputi
analisa gejala fisik (alam) dan sosial (manusia), dan meliputi pula analisa
penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang.
Melihat analisa
gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan
- Apa (What) yang terjadi di permukaan bumi?
- Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya?
- Mengapa (Why) gejala tersebut terjadi?
- Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya?
- Siapa (Who) yang terlibat dalam gejala yang terjadi?
- Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?
Dengan demikian, ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk
melihat apa dan bagaimana ruang lingkup geografi, Daldjoeni mengemukakan
pokok-pokok telaah geografi sebagai berikut.
- Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.
- Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan.
- Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi.
- Air yang ada di berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya.
- Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.
- Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi.
- Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan.
- Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian.
- Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
- Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia
- Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmereka.
Dari beberapa hal tersebut, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak
terlepas dari aspek fisik dan aspek manusia yang menjadi obyek studinya.
Dalam ruang lingkup inilah tercermin sifat karakteristik geografi sebagai suatu
bidang ilmu pengetahuan dan bidang studi yang berbeda dengan ilmu pengetahuan
dan bidang studi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.