Di tengah kerasnya gurun Meksiko dan Texas, ada satu tanaman yang kelihatannya sudah mati total—kering kerontang, menggulung seperti bola, dan warnanya cokelat kusam seperti remah daun gosong. Tapi begitu setetes air menyentuhnya, tanaman ini perlahan membuka diri, daunnya menghijau kembali, dan seakan-akan hidup dari kematian.
Namanya resurrection plant, alias Selaginella lepidophylla.
Asal-usul Sang Tanaman "Kebangkitan"
Resurrection plant berasal dari kawasan gurun di Amerika Utara, terutama di wilayah Chihuahua, Meksiko, dan sebagian Texas barat. Habitat ini terkenal sangat kering, dengan suhu ekstrem dan hampir tidak ada hujan sepanjang tahun. Di lingkungan yang tampaknya tak ramah bagi kehidupan, Selaginella lepidophylla justru menunjukkan adaptasi luar biasa.
Ketika lingkungan menjadi terlalu kering, tanaman ini tidak mati. Ia hanya pause. Ia melipat daunnya ke dalam, menggulung rapat seperti bola, dan menghentikan seluruh proses fotosintesis. Ini adalah bentuk perlindungan untuk menjaga jaringan sel tetap utuh selama masa kekeringan.
Mekanisme "Bangkit dari Mati"
Fenomena ini disebut poikilohidri—kemampuan untuk kehilangan hampir seluruh air tubuhnya (hingga 95%) dan tetap hidup. Tanaman ini bisa tetap berada dalam kondisi kering selama bertahun-tahun. Namun, saat air tersedia, misalnya karena hujan atau disiram, resurrection plant menyerap air dengan cepat dan dalam hitungan jam akan terbuka serta kembali melakukan fotosintesis seperti biasa.
Sistem selulernya memiliki protein khusus dan struktur yang memungkinkan dinding sel tetap fleksibel walau kering, dan kembali ke bentuk semula saat terhidrasi.
Survival Mode Level Dewa
Bisa dibilang, resurrection plant punya cheat code untuk bertahan di alam liar. Ia mengajarkan pelajaran penting: bertahan hidup bukan cuma soal menjadi kuat, tapi soal menjadi adaptif. Dalam dunia yang makin ekstrem akibat perubahan iklim, adaptasi seperti ini adalah kunci untuk terus bertahan.
Resurrection plant bukan satu-satunya yang punya kemampuan unik ini. Ada pula Anastatica hierochuntica dari Timur Tengah dan Craterostigma plantagineum dari Afrika yang punya teknik bertahan serupa. Tapi Selaginella lepidophylla tetap jadi ikon utama tanaman "kebangkitan" karena keindahan transformasinya yang begitu dramatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.