Pernahkah kamu melihat pemandangan alam dari puncak gunung? Apakah
bentuk permukaan bumi sebagai pemandangan alam tersebut rata seperti
yang kamu lihat pada globe? Kenyataannya, permukaan bumi itu memiliki
bentuk yang bervariasi, ada bukit, gunung, lembah, lautan, danau, dan dataran.
Perbedaan bentuk tersebut dinamakan relief.
Perlu kamu ketahui bahwa bentuk bumi yang kita saksikan saat ini berbeda
dengan masa lalu, demikian halnya pada masa mendatang. Suatu daerah yang
asalnya merupakan dataran, kemudian oleh suatu kekuatan besar menjadikan
sebagian terangkat, sementara bagian lain turun. Kadang-kadang pengangkatan
atau penurunan itu disertai pergeseran, sehingga terpotong menjadi bagianbagian
yang patah. Bagian yang terangkat tadi, kemudian terkikis oleh air
sehingga teriris-iris menjadi relung-relung alur sungai. Semua fenomena tersebut
merupakan hasil pengerjaan tenaga geologi, sehingga kita sekarang dapat
melihat keadaan relief permukaan bumi.
Tentang kedua tenaga tersebut tentunya sudah kamu pahami, sebab
sebelumnya sudah dipelajari pada mengenai sejarah pembentukan bumi. Dengan memahaminya diharapkan kamu dapat mengidentifikasi
dan menganalisis bentuk-bentuk muka bumi serta manfaatnya bagi manusia.
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling atas. Lapisan ini pada
umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2. Itulah sebabnya
lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Lapisan ini memiliki
ketebalan sampai 70 km.
Menurut Klarke dan Washington, batuan di permukaan bumi hampir
75% terdiri atas Silikon Oksida dan Aluminium oksida. Dengan demikian,
lapisan litosfer dinamakan juga lapisan batuan. Batuan merupakan bahan utama pembentuk kulit bumi. Induk segala
batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair pijar yang bersuhu tinggi
dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Kulit bumi atau litosfer
tersusun oleh sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya membentuk
persenyawaan yang disebut mineral.
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral
yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu
Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau
Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit
(CaMgCO3 ), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2 O3 ), Magnetik (Fe 3O2 ),
dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan
lapisan Sima.
- Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
- Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu
batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen,
batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma. Secara berurutan batuan
itu mengalami peristiwa sebagai berikut.
siklus batuan
Keterangan:
A : Magma
B1 : Batuan beku dalam
B2 : Batuan beku korok
B3 : Batuan beku luar
C1 : Batuan sedimen klastik
C2 : Batuan sedimen organik
C3 : Batuan sedimen kimiawi
D1 : Batuan malihan dinamik
D2 : Batuan malihan termik
D3 : Batuan malihan
pneumatolitik
Proses
1 : pendinginan
2 : pengangkutan
3 : pelarutan
4 : organisma
5 : penambahan suhu dan
tekanan yang lama
6 : penelanan oleh magma
Materi bumi terdiri atas benda padat, cair, dan gas. Pembahasan utama pada unsur materi bumi adalah terletak pada batuan sebagai unsur penyusun terbesar dari bumi. Secara umum komposisi batuan di permukaan bumi didasarkan atas jenis batuannya. Adapun jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi, adalah batuan sedimen yang menutupi hampir 66% permukaan bumi, sedangkan 34% berupa batuan ekstursi (8%), batuan intrusi (9%), dan batuan metamorf (17%).
Daur (Siklus) Batuan
Karena daerah sekitar magma itu dingin, maka magma itu juga mendingin.
Secara lambat laun magma pun membeku. Tempat pembekuan itu, mungkin
di permukaan bumi, mungkin pula di lapisan litosfer yang tidak begitu dalam,
atau di dalam dapur magma bersama-sama dengan proses pembekuan magma
seluruhnya. Karena itu, batuan yang berasal dan magma akan berbeda-beda
pula. Semuanya dinamakan batuan beku.
Karena pengaruh atmosfer, maka batuan beku di permukaan bumi itu
akan rusak, hancur, dan kemudian terbawa oleh aliran air, hembusan angin,
atau gletser. Tidak jarang pula pada waktu hujan lebat, batuan yang hancur
itu meluncur pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan
yang telah diangkut itu akan diendapkan di tempat baru. Akibatnya terbentuklah
batuan endapan yang tertimbun di dataran rendah, sungai, danau, atau di laut.
Mungkin saja pada suatu masa, batuan beku dan batuan endapan mencapai
suatu tempat yang berdekatan dengan magma sebagai akibat tenaga endogen.
Karena persinggungan dengan magma itu, maka batuan sedimen dan batuan
beku dapat berubah bentuknya dan lazim dinamakan batuan malihan
(metamorf). Batuan malihan dapat juga terbentuk akibat tekanan yang berlaku
pada batuan sedimen.
Klasifikasi batuan
Materi bumi terdiri atas benda padat, cair, dan gas. Pembahasan utama pada unsur materi bumi adalah terletak pada batuan sebagai unsur penyusun terbesar dari bumi. Secara umum komposisi batuan di permukaan bumi didasarkan atas jenis batuannya. Adapun jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi, adalah batuan sedimen yang menutupi hampir 66% permukaan bumi, sedangkan 34% berupa batuan ekstursi (8%), batuan intrusi (9%), dan batuan metamorf (17%).
tampak bahwa batuan sedimen banyak dijumpai di daratan
Eropa. Hal ini dapat dipahami karena hampir semua daratan Eropa, terutama
bagian daratan Timur jarang dijumpai adanya gunungapi, sehingga batuan
ekstrusi dan intrusi jarang dijumpai. Dengan kata lain, batuan sedimen banyak
dijumpai pada daerah-daerah yang sudah berumur tua. Bahan yang dijumpai
adalah bahan yang sudah mengalami pelapukan lebih lanjut. Sedangkan batuan ekstrusi dan instrusi banyak dijumpai di daratan Asia, sebab kawasan Asia
terutama Indonesia, Jepang, Filipina, dan Italia merupakan negara di daratan
Asia yang berpotensi gunungapi. Batuan ekstursi dan intrusi akan dijumpai
hanya pada kawasan-kawasan yang ada aktivitas vulkaniknya dan masih aktif.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:
Batuan beku atau Igneous Rock berasal dari bahasa latin Inis yang artinya
api (fire). Batuan beku adalah batuan hasil pembentukan cairan magma, baik
di dalam maupun di atas permukaan bumi, sehingga tekstur yang terbentuk
sangat tergantung pada kondisi pembekuannya. Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan, makin
lama makin dingin dan akhirnya membeku. Batuan beku yang tidak mencapai
permukaan bumi disebut batuan beku dalam atau batuan intrusi atau batuan
plutonis. Proses pembekuan batuan plutonis berlangsung lambat, sehingga
menghasilkan bentuk kristal-krital besar yang sering disebut pula tekstur
phaneritis.
Sementara itu, ada pula pembentukan batuan setelah mencapai permukaan
bumi, yang disebut batuan beku luar (batuan ekstrusi atau batuan vulkanis).
Batuan ini cepat sekali membeku, sehingga jenis kristalnya besar, bersifat
halus, dan sulit dilihat dengan mata. Batuan dengan mineral halus disebut
tekstur aphanitis. Dengan demikian, batuan beku dibedakan atas:
- batuan beku dalam atau plutonik
- batuan beku korok atau porfirik;
- batuan beku luar (lelehan atau epusif).
Batuan sedimen dinamakan juga batuan endapan adalah batuan yang
terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua
tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis
partikel, yaitu ada yang halus, kasar, berat, dan ada juga yang ringan. Cara
pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa
secara melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan
ada pula yang larut (salution).
Klasifikasi batuan endapan bergantung pada kriteria yang dipakai.
Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan atas
batuan
Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku,
batuan endapan, dan batuan malihan) akibat proses metamorfosis. Proses
metamorfosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat adanya
tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang
sama-sama meningkat. Ada tiga jenis batuan malihan, yaitu sebagai berikut:
VIDEO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.