Lapisan bumi yang tersusun dari berbagai proses secara sedemikian rupa,
nampaklah bagian-bagian yang di antaranya bagian terluar yang keras dan
bagian bawah yang relatif cair. Kita merasakan seolah-oleh permukaan bumi
sesuatu yang kaku dan diam (tidak bergerak). Ternyata sejak zaman dulu,
permukaan bumi yang diam ini telah mengalami perjalanan atau pergeseran
yang jauh dari bentuknya semula. Di antara para ilmuwan yang memberikan
gagasan tentang adanya pergeseran di bumi yaitu Antonio Snidar – Pellegrini
yang mengamati benua-benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan benua
yang pernah bersatu.
Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912),
dalam teorinya yang terkenal yaitu teori pengapungan benua (Continental
drift theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar 225 juta tahun lalu, di
bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini
dinamakan pangea, sedangkan kawasan samudera yang mengapitnya dinamakan
panthalassa.
Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar
135 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu
pecahan benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan
dinamakan gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit
yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan
jalur cebakan minyak bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.
Baik Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi
daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan
gerak berkisar antara 1 – 10 cm pertahun (coba kalian lihat teori tektonik
lempeng). Dalam sejarah perkembangan planet bumi, sekitar 65 juta tahun
lalu, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya
di sebelah utara ekuator (belahan bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika
Utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan
cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan, meliputi Amerika Selatan,
Afrika, Sub benua India, Australia, dan Antartika, hingga terbentuklah benuabenua
yang kita saksikan saat ini.
Kerak bumi atau lapisan bumi bagian atas pada dasarnya terdiri atas
kerak samudera dan kerak benua. Kedua kerak ini bukanlah sesuatu yang
kaku dan diam, tetapi terus bergerak aktif mengalami pergeseran hingga saat
ini. Lalu bagaimanakah pergeseran benua terjadi? Selanjutnya akan dibahas
pada bagian lempeng tektonik (Teori Terbentuknya Kulit Bumi).
Baca:
Teori Terbentuknya Kulit Bumi
Baca:
Teori Terbentuknya Kulit Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.