Minggu, 16 September 2018

Pengertian Lingkungan Hidup, Unsur, Manfaat dan Upaya Pelestariannya

Lingkungan hidup adalah kesatuan antara seluruh makhluk hidup dan non-hidup, meliputi berbagai unsur lingkungan serta manfaatnya, termasuk interaksi seluruh spesies dan sumber daya alam. Demikian definisi istilah lingkungan hidup secara lengkap.

Namun, pengertian lingkungan hidup juga memiliki berbagai pengertian menurut para ahli maupun secara umum. Berikut adalah beberapa definisi menurut beberapa sumber, termasuk pula unsur atau komponen lingkungan, manfaatnya serta cara pelestarian lingkungan yang berhasil kami susun untuk anda.

Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa pengertian lingkungan hidup menurut beberapa ahli. 

  • Menurut Bintarto, lingkungan hidup adalah segalah hal yang berada di sekitar kita, baik itu benda ataupun makhluk hidup yang terpengaruh oleh kegiatan yang dilakukan manusia.
  • Sedangkan pengertian lingkungan hidup menurut Soemarwoto adalah seluruh benda dan juga kondisi yang berada di dalam ruangan yang sedang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita.
  • Menurut Emil Salim, istilah lingkungan hidup yaitu mengacu kepada semua benda, keadaan, kondisi, dan juga pengaruh yang berada dalam ruangan yang sedang kita tinggali dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan di sekitarnya baik itu hewan, tumbuhan, dan juga manusia.
  • Sedangkan menurut Kamus Ekologi, istilah lingkungan hidup atau environment mengacu kepada keseluruhan yang saling berkaitan antara mahkluk hidup dan non hidup yang berada secara alamiah di bumi atau di sebagian daerahnya.
  • Menurut UU No 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
  • Dengan berbagai pengertian di atas, maka secara sederhana dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk hidup beserta seluruh komponen disekitarnya. Komponen lingkungan ini meliputi komponen fisik, kimia, sosial budaya, komponen lainnya.

Makhluk hidup tidak hanya tinggal secara pasif di habitatnya. Mereka secara terus-menerus berinteraksi dengan berbagai komponen yang ada di sekitarnya. Kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi setiap organisme yang ada. Demikian pula sebaliknya. Terdapat miliaran interaksi antara tanaman, hewan, tanah, air, suhu, cahaya, komponen lainnya. Semua saling berkaitan, saling mempengaruhi. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh lingkungan hidup di dalam suatu ekosistem berikut ini.


Ilustrasi interaksi berbagai komponen di dalam lingkungan, dalam hal ini adalah perputaran Nitrogen. Berdasarkan gambar tersebut, kita dapat melihat bahwa terdapat berbagai interaksi biotik dan abiotik yang terjadi di dalam satu ekosistem. Dalam ilustrasi ini, kesemuanya dihubungkan atau melibatkan oleh siklus nitrogen. Terlihat bahwa tumbuhan dimakan oleh tikus, kemudian kotoran tikus di tanah diurai oleh bakteri yang menghasilkan Amonium dan seterusnya. Semua berputar dan saling terkait satu sama lain. Istilah lingkungan sering pula digunakan sebagai sinonim untuk menyebut habitat. Ketika kita mengatakan bahwa lingkungan spesies Orang utan adalah hutan. Maka, secara tidak langsung, kita menggunakannya sebagai sinonim untuk habitat.

Lingkungan Alam
Dalam sebuah lingkungan terdapat lingkungan alam dan non alam. Lingkungan alam terdiri atas alamiah dan buatan. Istilah alam merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu nature. Secara etimologi, kata nature atau alam berasal dari kata Latin natura yang berarti kualitas penting atau disposisi bawaan. Pada zaman kuno, kata tersebut secara harfiah berarti kelahiran. Natura adalah terjemahan Latin dari kata Yunani (φύσις) yang pada awalnya terkait dengan karakteristik intrinsik tanaman dan hewan (Naddaf, 2006).

Konsep alam sebagai keseluruhan merupakan salah satu dari beberapa pengembangan konsep asli natura. Pengembangan tersebut dimulai dengan pemberian makna tertentu dari kata φύσις oleh filsuf sebelum Socrates. Sejak saat itu, konsep natura terus mengalami perkembangan dalam penggunaannya.

Penggunaan ini terus berlanjut selama munculnya metode ilmiah modern dalam beberapa abad terakhir. Misalnya saja karya Isaac Newton berjudul “Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)”, diterjemahkan menjadi “Prinsip Matematis Filsafat Alam”.

Menurut Sciences Society, lingkungan alam dapat dibedakan berdasarkan beberapa karakteristik, yaitu:

  1. Ekologi lengkap. Berfungsi sebagai sistem alami, tanpa intervensi manusia yang besar. Termasuk di dalam unsur ini adalah semua vegetasi, mikro organisme, tanah, batuan, suasana, fenomena alam yang terjadi dalam batas-batas dan sifat mereka.
  2. Sumber daya alam universal. Unsur ini meliputi fenomena fisik dimana tidak jelas batas-batasnya, misalnya udara, air, iklim, energi, radiasi, muatan listrik, magnet. Unsur lingkungan hidup jenis ini tidak berasal dari aktifitas manusia.

Contoh lingkungan hidup
Membicarakan unsur lingkungan tidak akan lengkap tanpa membahas tentang lingkungan alami dan buatan.

Pertama, lingkungan alami adalah lingkungan alam yang sudah ada tanpa adanya campur tangan manusia. Contoh lingkungan jenis ini adalah cuaca, iklim, bentang alam, batuan mineral, tanah, vegetasi alami, kehidupan hewan asli, mikroorganisme, perairan permukaan dan bawah tanah. Demikian pula lautan, pantai, posisi geologi, bentuk wilayah, lokasi geografis.


Contoh lingkungan hidup spesies ular. 
Meskipun demikian, sulit menemukan lingkungan alam yang sungguh-sungguh alami. Lingkungan alam akan bervariasi dalam sebuah kontinum, dari idealnya antara seratus persen alami ke titik pendulum lain yaitu nol persen alamiah. Derajat alamiah suatu lingkungan tidak akan seragam (Donald, 1979: 31).

Selain lingkungan alamiah yaitu lingkungan buatan. Lingkungan buatan tercipta karena adanya intervensi manusia. Daerah dimana manusia mengubah bentang alam seperti perkotaan, lahan pertanian, maka lingkungan alamiah semakin telah berkurang. Contoh lingkungan ini adalah bendungan, danau buatan, taman satwa dan lain-lain.

Unsur Lingkungan Hidup
Komponen atau unsur lingkungan hidup terdiri atas beberapa unsur, yaitu:
  1. Unsur lingkungan biotik atau hayati. Komponen lingkungan ini terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan atau satwa atau fauna, tumbuhan atau flora.
  2. Unsur lingkungan abiotik. Merupakan komponen lingkungan yang terdiri dari berbagai benda-benda tidak hidup, misalnya tanah, air, udara, iklim, dan sebagainya. Keberadaan suatu lingkungan fisik sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup berbagai bentuk kehidupan di bumi. Dapatkah anda bayangkan jika air tak ada lagi oksigen di muka bumi?. Dapatkah manusia bernafas?. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan, tumbuhan mati. Selain itu, akan terjadi pula perubahan musim, munculnya berbagai penyakit.
  3. Unsur sosial budaya,. Unsur ini adalah lingkungan sosial, budaya yang ada di sekitar manusia. Merupakan sistem nilai, gagasan, keyakinan dalam menentukan perilaku manusia sebagai makhluk sosial.
Lingkungan Hidup dan Permasalahannya
Jenis permasalahan lingkungan hidup semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi dan eksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh kawasan dunia.
Berbagai permasalahan lingkungan tersebut yaitu:
  1. Pemanasan global yang menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga mencairnya es di kutub. Kemudian, meningkatnya permukaan air laut dan juga perubahan pola alami musim yang berakibat terciptanya bencana banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan.
  2. Pencemaran lingkungan berupa pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Untuk lebih memahaminya, baca artikel pengertian pencemaran lingkungan.
  3. Penipisan sumber daya alam sehingga memicu konflik antar negara dan kawasan.
  4. Punahnya keanekaragaman hayati, baik itu tumbuhan atau satwa liar.
  5. Penggundulan hutan dan deforestasi.
  6. Pengasaman laut. Ini adalah dampak langsung dari produksi CO2 yang berlebihan.
  7. Penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca.
  8. Terjadinya hujan asam yang disebabkan karena proses pembakaran bahan bakar fosil atau meletusnya gunung berapi. Ia dapat pula terjadi karena vegetasi busuk yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer.
  9. Rekayasa genetika untuk memproduksi makanan atau pertanian. Modifikasi genetik makanan berpotensi meningkatkan racun dan penyakit.
Manfaat Lingkungan
Lingkungan dengan kualitas baik akan sangat penting bagi terciptanya kehidupan manusia yang sehat, aman dan sejahtera. Kualitas tersebut dikatakan baik jika keadaaan unsur hayati maupun unsur fisik yang ada mampu mendukung kehidupan berbagai spesies. Hal ini dapat dilihat dengan mengetahui daya dukung lingkungan bagi kehidupan.

Namun, daya dukung lingkungan bukanlah tanpa batas. Ia memiliki keterbatasan, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain, ia dapat mengalami penurunan kualitas atau dan kuantitas sekaligus. Jika hal ini terjadi, maka ia tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana seharusnya.
Menurunnya kualitas lingkungan berarti hilangnya berbagai manfaat yang disediakan alam bagi manusia. Berbagai manfaat dari lingkungan alam terhadap manusia, beberapa diantaranya, adalah:
  • Menyediakan sumber makanan, oksigen, wisata, pendidikan, obat-obatan.
  • Manfaat tumbuhan dan satwa liar dalam menyerap karbon. Kemudian manfaat kelelawar dalam penyerbukan bunga, buah seperti durian. Peran kerang atau tiram dalam menetralisir zat pencemaran laut.
  • Manfaat alam menyediakan berbagai sumber obat-obatan, penelitian, pengetahuan, kesehatan.
Lingkungan Hidup dan Pelestariannya
Menjaga agar lingkungan tetap lestari merupakan hal yang vital bagi manusia. Hal ini dikarenakan bahwa manusia membutuhkan sumber daya alam untuk berkembang biak dan hidup. Semua sumber daya tersebut tersedia di alam. Jika alam rusak, maka hidup manusia terganggu. Bahkan, dapat menyebabkan kepunahan.

Terdapat banyak cara hidup ramah lingkungan yang dapat kita lakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan. Beberapa cara pelestarian lingkungan yang dapat kita lakukan adalah:
  • Mengumpulkan sampah organik yang kita hasilkan. Kemudian jadikan pupuk kompos.
  • Kurangi penggunaan kantong plastik ketika berbelanja. Menggunakan tas khusus, misalnya tas kain, yang dapat anda pakai berulang kali.
  • Tanam pohon sebanyak mungkin. Bergabung dengan organisasi yang melakukan aktifitas penanaman pohon sangat dianjurkan sehingga anda juga dapat belajar cara menanam yang baik.
  • Kurangi frekuensi perjalanan, jika tidak terlalu dibutuhkan. Selain menghemat pengeluaran, kita juga menghemat BBM. BBM berasal dari bahan bakar fosil dan merupakan sumber utama pencemaran udara.
  • Gunakan transportasi umum untuk transportasi sehari-hari, misalnya menggunakan busway di Jakarta.
  • Kumpulkan sampah yang bisa didaur ulang seperti botol plasti, botol kaca, baterai, besi. Jual atau berikan kepada pengepul (tukang butut). Ini merupakan salah satu cara menghasilkan uang dari sampah, selain beramal tentunya.
  • Jika memungkinkan, pisahkan sampah yang dapat terdegradasi secara alamiah, bisa didaur ulang limbah, dan sampah non-biodegradable.
  • Mengurangi jumlah daging yang kita makan. Tahukah anda bahwa peternakan sapi menghasilkan jumlah gas metana?. Gas ini merupakan penyumbang terbesar dalam menciptakan efek rumah kaca dan pemanasan global.
  • Untuk melestarikan alam, membentuk kawasan konservasi alam seperti taman nasional, suaka margasatwa. Menetapkan satwa dan tumbuhan dilindungi adalah contoh pelestarian lingkungan hidup lainnya.
Demikianlah pembahasan konsep lingkungan hidup meliputi pengertian lingkungan menurut para ahli, kemudian unsur atau komponen dalam suatu lingkungan, manfaatnya serta upaya pelestariannya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan