Minggu, 26 Agustus 2018

Tahapan-tahapan Perkembangan Negara Menurut W.W ROSTOW

Apabila kamu melihat berbagai karakterisitik dari pengelompokan negara maju dan berkembang, maka dapat dicirikan bahwa letak perbedaan yang paling besar mempengaruhi perkembangan negara-negara tersebut ialah kegiatan ekonominya yang berlatar belakang pada sektor industri. Tingkat perkembangan perindustrian berbeda-beda pada tiap kelompok negara, sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologinya. 

WW. Rostow (1960) dalam bukunya The Stages of Economic Growth, mengklasifikasikan tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara atas 5 tingkatan, yaitu: the traditional society, the preconditions for take off, take off, the drive to maturity, and the age of high mass cosumption

Tahapan perkembangan negara menurut WW. Rostow seperti pada skema di atas mimiliki penjelasan sebagai berikut.

  1. The Traditional Society atau tahap masyarakat tradisional adalah suatu negara yang struktur masyarakatnya dibangun di dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas. Tingkat pendapatan per kapitanya masih rendah karena tidak adanya penerapan pengetahuan dan teknologi modern. Karena terbatasnya produktivitas, maka sebagian  terbesar sumber-sumbernya ditujukan untuk menghasilkan bahan mentah.
  2. The Preconditions For Take Off atau tahap prakondisi menuju take off yaitu meliputi masyarakat yang sedang dalam proses peralihan atau merupakan suatu periode yang menunjukkan adanya syarat-syarat menuju take off. Nilai-nilai dan cara-cara tradisional sudah mulai dirasakan menjadi tantangan, sedangkan nilai-nilai dan cara-cara baru yang lebih efisien mulai masuk. Perubahan-perubahan mulai terjadi ke arah masyarakat yang lebih modern dengan sistem ekonomi yang lebih maju.
  3. Take Off atau tahap tinggal landas adalah tahapan perkembangan ekonomi memasuki masa antara, ketika hambatan-hambatan dan rintangan-rintangan terhadap pertumbuhan sudah mulai dapat diatasi. Nilai-nilai, cara-cara baru, dan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan kemajuan ekonomi meluas dan mulai menguasai masyarakat. Tingkat investasi naik dari 5% sampai 10% atau melebihi pendapatan nasional. Selama masa tinggal landas, industri-industri baru berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang sebagian besar diinvestasikan lagi pada pabrik-pabrik yang baru atau industri-industri baru. Sehingga daripadanya dapat mendorong perluasan lebih lanjut bagi daerah-daerah kota dan industri-industri modern lainnya.
  4. The Drive to Maturity atau tahap gerak menuju kematangan adalah tahap ketika kegiatan ekonomi tumbuh secara terus-menerus dengan teratur dan penggunaan teknologi modern meluas ke seluruh aspek kegiatan perekonomian. Kira-kira 10% sampai 20% pendapatan nasionalnya, secara terus-menerus diinvestasikan yang memungkinkan output meningkat dengan cepat melebihi pertambahan penduduk. Kegiatan ekonomi bergerak dengan mantap memasuki perekonomian internasional. Pada umumnya, tahap kematangan (maturity) ini dicapai kira-kira setelah 60 tahun dimulainya take off atau 40 tahun setelah berakhirnya take off.
  5. The Age of High Mass Consumption atau tahap konsumsi massa tinggi adalah tahap ketika perkembangan industri lebih ditujukan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi yang tahan lama dan dalam bidang jasa. Fase ini sudah mulai dilampaui oleh masyarakat di Negara Amerika Serikat yang ditandai dengan tingkat kenikmatan hidup yang tinggi. Pendapatan per kapita naik sampai sebagian besar orang mampu membeli barangbarang yang dikonsumsi melebihi kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti membeli mobil, alat rumah tangga yang modern, jasa-jasa dan pelayanan rekreasi, dan lain-lain.

Dalam pandangan ekonom AS W. W. Rostow (1916-2003), setiap negara yang mencapai tahap ke-5 akan mengarah pada Pilihan Tiga-Arah (The Three-Way Choice) yakni:
1) Pencapaian nasional atas kekuasaan dan pengaruh eksternal (the national pursuit of external power and influence); 

2) Penggunaan kekuasaan negara termasuk dengan pajak untuk mencapai tujuan (termasuk waktu untuk bersantai) bersamaan dengan proses pasar bebas (the use of the powers of the state, including the power to redistribute income through progressive taxation, to achieve human, and social objectives including increased leisure which the free-market process), dan 

3) Perluasan tingkat konsumsi melampaui kebutuhan dasar pangan, papan, dan sandang, tidak hanya sekedar pangan, papan, dan sandang yang lebih baik tetapi menuju ruang lingkup konsumsi massa dari konsumsi barang-barang dan jasa yang bertahan lebih lama (the achievement of maturity was the expansion of consumption levels beyond basic food, shelter, and clothing, not only to better food, shelter, and clothing but into the range of mass consumption of durable consumers’ goods and services

(Baca W. W. Rostow. 1990. The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto Third Edition. New York: Cambridge University Press, hal. 73-74). Dijelaskan bahwa dalam teori Rostow, setiap negara yang mencapai tahap ke-5 ini harus mempertahankan taraf kemajuan ekonominya sebagai negara makmur (Welfare State) dengan memperkuat geografi, budaya, sumber-sumber daya, nilai-nilai, dan kepemimpinan politik. Menurut Rostow, negara pertama di dunia yang berhasil mencapai Era Konsumsi Massal Tinggi adalah Amerika Serikat (AS) (lihat W. W. Rostow. 1990. The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto Third Edition. New York: Cambridge University Press, hal. 74). Itulah sebabnya AS yang telah mencapai tahap ke-5 terus untuk mencari dan mempertahankan sumber-sumber ekonomi baru di seluruh dunia. Amerika Serikat yang kontemporer tidak memilih salah satu dari ketiga pilihan yang diargumentasikan Rostow, negara AS justru menerapkan ketiga-tiganya. Sementara, ekonomi yang mengalami titik balik (atau bisa dikatakan dinamis dimana suatu negara makmur dapat mengalami kemunduran) pada era post-industrial dikemukakan oleh ekonom AS lainnya yakni Simon Kuznets (1901-1985).

Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan