Rabu, 12 September 2018

Persebaran Flora di Dunia

Tumbuhan yang tersebar di permukaan bumi memiliki jenis dan tipe yang berbeda-beda. Vegetasi di permukaan bumi dapat dibedakan berdasarkan tempatnya, yaitu daerah tropis, daerah sub-tropis, daerah iklim sedang, dan daerah kutub.

A. Daerah Tropis
Daerah Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara garis isotherm di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di 23,5° LU dan 23,5° LS. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dapat dibedakan menjadi daerah tropis kering yang meliputi stepa, savanna kering, gurun pasir dan daerah tropis lembab yang meliputi hutan hujan tropis, daerah-daerah dengan musim basah dan savanna lembab.
Baca: Karakteristik Bioma di Dunia

Indonesia termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat lembab yang ditandai dengan:
  1. Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)
  2. Curah hujan yang tinggi (baca: Pola curah hujan di Indonesia)
  3. Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim kemarau).
  4. Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang
Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)
  2. Curah hujan yang juga rendah
  3. Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan maksimal karena jarang terdapat awan
  4. Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
  5. Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem
Karakteristik Iklim Tropis
  1. Letaknya di bagian bumi antara 23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan.
  2. Suhu udara rata-rata tinggi hal ini disebabkan karena matahari selau vertikal, umumnya suhu udara antara 20-30°C bahkan dapat mencapai 30°C di beberapa tempat untuk wilayah dengan iklim tropis basah
  3. Namun suhu udaranya normal tanpa pergantian suhu yang terlalu ekstrim.
  4. Amplitudo suhu rata-rata tahunannya kecil, pada wilayah khatulistiwa mencapai 1 - 5°C, namun amplitude hariannya lebih besar.
  5. Tekanan udara pada wilayah dengan iklim tropis cenderung rendah dan perubahannya secara perlahan juga beraturan.
  6. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga banyak terdapat awan.
  7. Curah hujan lebih tinggi dan lebih lama per tahunnya dari daerah-daerah lain dengan iklim lain di dunia
  8. Karena tingginya curah hujan mengakibatkan tanah di wilayah iklim tropis cukup subur.
  9. Wilayah di iklim tropis juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. 
  10. Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari sehingga menyebabkan peredaran pola angin dan menjadikan wilayah iklim tropis memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau, tanpa adanya musim dingin.
  11. Tekanan udara pada daerah dengan iklim tropis cenderung rendah.
  12. Pada wilayah dengan iklim tropis basah vegetasi yang tumbuh di banyak hutan biasanya berwarna hijau dan lebat dan pada wilayah dengan iklim tropis kering lebih banyak savana.
  13. Dapat mempengaruhi iklim global jika terjadi perubahan yang signifikan.
  14. Pada wilayah dengan iklim tropis kering suhu udara pada siang hari biasanya sangat tinggi dan bisa mencapai 45°C sedangkan pada malam hari sangat rendah bisa mencapai 10°C.
  15. Udara akan berbalik sangat dingin di wilayah dengan iklim tropis kering karena radiasi balik bumi sangat cepat berlangsung.

a) Hutan Tropis Basah
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Ciri-ciri hutan Tropis basah antara lain :
  1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
  2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
  3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
  4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
  5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis Tumbuhan yang hidup di daerah hutan tropis basah.
  • Jenis tumbuhan besar yang hidup di daeran hutan basah antara lain. Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops) penghasil kristal kapur barus, kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), Pohon Jelutung dll.
  • Terdapat tumbuhan liana yang tumbuh simpang-siur di antara batang-batang pohon. Liana dapat pula dikatakan tumbuhan yang merambat, memanjat, atau menggantung. Berbeda dengan epifit yang mampu sepenuhnya tumbuh lepas dari tanah, akar liana berada di tanah atau paling tidak memerlukan tanah sebagai sumber haranya. Liana biasanya bukan parasit namun ia dapat melemahkan tumbuhan lain yang menjadi penyangganya dan berkompetisi terhadap cahaya. Di hutan-hutan lebat yang dipenuhi liana, hewan-hewan arboreal (hidup di pohon) dapat dengan leluasa berpindah dari satu pohon ke pohon lain melalui liana atau dengan bergelantungan pada batang liana. Berbagai kera, seperti siamang dan orang utan, dikenal sebagai penjelajah pohon yang ulung melalui liana. Contohnya adalah 
    • jenis-jenis rotan, 
    • anggur, 
    • serta beberapa Cucurbitaceae (suku labu-labuan). 


 








b) Hutan Muson Basah 
Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur, periode musim kemarau 4 - 6 bulan. Curah hujan yang dialami dalam satu tahun 1.250 mm - 2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang dan kelampis.




c) Hutan Muson Kering 

Hutan muson kering terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan ini berada pada lokasi yang memiliki musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini yaitu Jati dan Eucaliptus.



d) Hutan Savana 

Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4 – 6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.



e) Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan hutan yang berada di lingkungan perairan payau. Hutan ini merupakan hutan yang sangat dipengaruhi okeh keberadaan pasang surut air laut. Ekosistem hutan ini juga khas. Ke khasan ekosistem hutan mangrove ini salah satunya karena adanya pelumpuran di wilayah hutan tersebut. Karena  jenis tanah yang dimiliki oleh hutan ini cenderung berlumpur, maka bisa dibayangkan hanya sedikit jenis tumbuhan yang bisa hidup di daerah ini.

Hutan mangrove mempunyai karakteristik atau ciri- ciri tertentu. Beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Didominasi oleh tumbuhan mangrove atau tumbuhan bakau, yakni tumbuhan yang mempunyai akar mencuat ke permukaan
  • Tumbuh di kawasan perairan payau, yakni perairan yang terdiri atas campuran air tawar dan air asin
  • Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut
  • Keberadaannya terutama di daerah yang mengalami pelumpuran dan juga terjadi akumulasi bahan organik
  • Kurangnya abrasi tanah
  • Salinitas tanah yang tinggi
  • Mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut
  • Hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat hidup
Hutan mangrove memiliki kemiripan dengan hutan yang lainnya, yakni di bagian hutan yang berhadapan langsung dengan muara sungai. Melihat kenyataan keadaan di hutan mangrove ini, terlebih berkaitan dengan terpaan ombak, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanaman yang berada di luar dengan yang berada di dalam pasti berbeda. 

Jenis tanaman yang berada di luar tentunya lebih kuat daripada yang ada di dalam karena harus berhadapan langsung dengan ombak dan aliran air yang keras. Jenis mangrove yang tumbuh di bagian luar dan sering digempur ombak biasanya adalah mangrove Rhizophora spp. Jenis mangrove yang ada di bagian dalam dimana air lebih tenang adalah  Avicennia Lanata.






Hutan mangrove ini bukanlah hutan yang sulit untuk kita temui keberadaannya. Hutan mangrove ini terutama banyak di temui di daerah sekitar garis khatulistiwa atau ekuator, yakni daerah yang memiliki iklim tropis, dan sedikit di daerah yang memiliki iklim sub tropika. Sementara di Indonesia, adalah negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar. Luas ini melebihi hutan mangrove yang ada di Brazil yakni 1,3 jukta hektar, Nigeria yakni 1,1 juta hektar, dan Australia yakni 0.97 hektar. Luas hutan mangrove yang dimiliki Indonesia ini memenuhi 25% dari total semua hutan mangrove yang ada di dunia. Meskipun jumlahnya banyak, namun sebagian dari kondisi hutan mangrove tersebut kondisinya rusak.

Di Indonesia sendiri, hutan mangrove yang paling luas terdapat di sekitar Dangkala Sunda yang relatif tenang. Tempat ini juga merupakan tembat bermuaranya berbagai sungai- sungai besar, yakni di pantai timur Sumatera dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Selain itu hutan mangrove terdapat di pantai utara Pulau Jawa, namun di wilayah ini kondisi hutan mangrove yang ada telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan yang ada.




B. Daerah Subtropis
Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada daerah iklim subtropis memiliki letak garis lintang pada 23½° – 40° LU dan 23½° – 40° LS.  Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. 


Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimal, suhu minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda. Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi:
  1. Sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia.
  2. Kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara.
  3. Amerika Serikat dan sekelilingnya.
  4. Afrika Utara dan Afrika Bagian Selatan.
Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi:
  1. Australia
  2. Bagian selatan Amerika Selatan
Tipe vegetasi  yang terdapat di daerah iklim sedang, antara lain hutan musim panas yang meranggas, hutan pohon berdaun jarum di bagian utara, hutan hujan di daerah iklim sedang yang panas, hutan berdaun kaku, padang semak belukar, padang rumput, daerah setengah gurun, dan gurun.

a) Hutan Musim Panas yang Meranggas
Hutan yang daunnya hijau selama musim panas dan menggugurkan daunnya selama musim dingin. Ciri khasnya adalah berdaun lebar. Persebarannya terdapat di Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara. Istilah lain dari hutan gugur adalah deciduous forest. Ciri hutan ini terdapat pada daerah yang memiliki empat musim. Pertumbuhan vegetasinya dipengaruhi oleh peredaran matahari. Terdapat beberapa tipe hutan musim panas, yaitu sebagai berikut.
  • Hutan pohon pasang di bagian tengah Eropa. Ciri hutan terbuka dan tidak begitu lebat.
  • Hutan campuran lebih bervariasi dan lebat di bagian timur Amerika Utara, Asia Timur, dan eropa tenggara.
  • Hutan fagus di Eropa, tajuk pohonnya hampir seragam. Batang pohonnya tinggi dan langsing.
  • Hutan yang meranggas dan berkembang di daerah rawa.

b) Hutan Pohon Berdaun Jarum di Bagian Utara
Hutan berdaun jarum disebut juga taiga (conifer). Hutan ini di dominasi oleh tumbuhan yang memiliki daun yang sempit seperti jarum. Terdapat lima tipe hutan berdaun jarum, yaitu sebagai berikut.
  • Hutan pohon daun jarum campuran di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Jenis tumbuhannya, yaitu picea, abies, pinus, dan larix.
  • Taiga terbuka yang memiliki tumbuhan lumut kerak.
  • Hutan danau yang terletak di pinggir-pinggir danau besar di Amerika Serikat.
  • Hutan pantai Samudera Pasifik di bagian barat Amerika Utara.
  • Hutan sub-alpin



c) Hutan Hujan di Daerah Iklim Sedang Yang Panas
Hutan ini terdapat di daerah subtropika. Daerah ini memiliki curah hujan yang tinggi dan merata sepanjang tahun. Ciri tumbuhannya selalu menghijau. Beberapa contoh jenis tumbuhan ataupun hutannya sebagai berikut.
  • Hutan hujan di Jepang bagian selatan yang di dominasi oleh  pohon Oak/Ek (quercus) yang selalu hijau dan berbatang tinggi.
  • Hutan hujan di Selandia baru, didominasi  damar Australia dan podocarpus.
  • Hutan hijau di daerah iklim sedang di bagian tenggara Amerika Serikat.
  • Hutan hujan daerah iklim sedang di bagian selatan Chili






d) Hutan berdaun kaku
Jenis vegetasi ini memiliki jenis daun yang kecil, keras, dan tebal. Persebarannya terdapat di pantai laut tengah, Australia barat daya, Afrika Selatan, Mexiko, dan Chili tengah. Adapun contohnya yaitu pohon zaitun.



e) Padang Semak Belukar dan Padang Rumput

Semak-semak berdaun sempit dengan ketinggian 25 cm, terdapat di Eropa Tengah pada daerah yang sejuk dengan musim dingin yang basah. Semak semak ini terdiri atas stepa di Rusia, prairie di bagian tengah dan barat Amerika Utara, pampa dan stepa di argentina, padang rumput dan sabana di Afrika selatan.

f) Vegetasi Setengah Gurun dan Gurun

Vegetasi pada daerah ini dapat bertahan dengan suhu yang sangat panas dan memiliki curah hujan yang sedikit. Vegetasi yang tahan terhadap keadaan yang panas di siang hari dan dingin sekali di malam hari. Tumbuhan yang hidup adalah tumbuhan xerofit, yaitu tumbuhan yang tahan terhadap kondisi yang kering seperti kaktus. Akar tanaman gurun panjang dan menerobos ke dalam tanah mencari sumber-sumber air. Persebaran gurun banyak terdapat di Australia, Amerika Selatan, Asia dan Afrika.
Baca:

C. Daerah Iklim Sedang

Daerah beriklim sedang memiliki lokasi dengan garis lintang 40° – 66½° LU dan 40° – 66½° LS. Wilayah dengan iklim sedang memiliki ciri-ciri:
  1. Memiliki banyak gerakan udara siklonal. Tekanan udara sering mengalami perubahan, arah angin bertiup tidak menentu, dan juga sering terjadi badai yang tiba-tiba.
  2. Amplitudo suhu hariannya lebih besar bila dibandingkan dengan amplitudo suhu tahunan (berkebalikan dengan amplitudo daerah iklim tropis).
Ciri khas dari vegetasi di hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain. Ciri-cirinya:
  1. Curah hujan tidak merata (antara 750 - 1000 mm/ tahun)
  2. Tumbuh di daerah yang memilki empat musim (panas, gugur, dingin, dan semi)
  3. Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan heterogen (10 - 20 jenis)
  4. Berwarna hijau daunnya saat musim panas
  5. Meranggas atau gugur saat memasuki musim dingin
  6. Tumbuhan dominan berdaun lebar
  7. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang ekstrim
  8. Tumbuh di tempat yang beriklim sedang
  9. Temperaturnya antara 22°C – 17 °C
Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim dingin. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah oak (quercus), mapel (acer), castanea, basswood (tilia americana) dan lain-lain.










  • Sinar matahari merupakan aspek yang umum dalam mempengaruhi sebaran jenis flora di daerah ini. Sebagai contoh, di daerah sekitar Laut Tengah beberapa pegunungan yang terletak di bagian timur dan barat memiliki vegetasi yang hampir berbeda sama sekali denagn daerah yang lerengnya menghadap ke utara dan ke selatan. 
    • Lereng yang menghadap ke selatan,  cenderung ditumbuhi oleh tumbuhan xerofit atau “garigue” yang terdiri atas semak-semak yang jarang-jarang. 
    • Lereng curam yang menghadap ke utara,  terlindung dari penyinaran matahari yang kuat dan sehingga walaupun ketinggiannya sama dengan lereng selatan, daerah ini mempunyai hutan yang meranggas dengan vegetasi tanah yang higrofil. 
  • Di Selandia Baru, sisi timur yang terlindung dari Angin Barat yang bertiup terus menerus ke satu arah, tempat-tempat tertentu mempunyai curah hujan yang tidak lebih dari sepersepuluh besarnya curah hujan dari sisi barat yang berhutan, dan hanya mampu mendukung lahan rumput berumpun yang meliputi daerah-daerah yang cukup luas.
  • Kecenderungan umum ke arah keadaan yang lebih sejuk dan lebih lembab bila kita mendaki gunung, biasanya menyebabkan terjadinya perubahan yang mencolok pada vegetasi yang ada. Hal inilah yang mempengaruhi seluruh rangakaian dari dataran yang kering atau hutan dataran rendah. Sepanjang jalur di daerah pegunungan yang tinggi terdapat salju abadi dan Tundra. 
  • Daerah gurun pegunungan di bagian-bagian iklim sedang di Asia, merupakan daerah liar tanpa tumbuhan atau merupakan bentangan alam berupa pasir-pasir yang bergerak dengan lintas garam yang luasnya berbeda beda, dan kadang kadang terdapat basis untuk menunjang kehidupan beberapa jenis pohon meranggas misalnya Populus sp.
  • Contoh di darah-daerah pegunungan di Amerika Utara bagian barat, hutan pegunungan meluas dari kaki perbukitan yang kering ke atas gunung sampai kisaran ketinggian yang terkadang mencapai ketinggian 2.000 m. Vegetasi utamanya adalah Pinus ponderosa, Abies concolor, dan Pseudotsuga taxifolia, meskipun banyak jenis-jenis pohon lain juga terdapat hubungan yang terdekatnya adalah dengan "hutan pantai" pasifik. Pada ketinggian kira-kira 1.000 m, mulai terdapat hutan subalpin yang mempunyai hubungan dengan hutan Boreal, selain itu juga mempunyai hubungan dengan hutan pantai dan hutan pegunungan, vegetasi utamanya adalah Picea dan Abies terutama Picea engelmannii dan Abies lasiocarpa dengan terdapat beberapa Pinus concorta var. Latifolia dan jenis-jenis yang sekerabat. Kendati keanekaan dominan menyebabkan dapatnya dibuat pengelompokan yang berbeda-beda, di situ terdapat kecenderungan ke arah adanya konsosiasi murni dekat garis batas pohon, pada arus atasnya hutan juga menjadi kurang lebat atau tajuknya lebih pendek, sampai akhirnya yang terdiri atas pohon-pohon kerdil dengan batang-batang yang terpilin atau penjol-penjol dan makin tinggi mulai terdapat tundra. 
  • Vegetasi pegunungan tidak mempunyai pola seragam, contohnya di Eropa Tengah dan White Montains di New England, di sana pada zona yang lebih rendah dalam hutan pegunungan terdapat kecenderungan didominasi oleh pohon-pohon yang meranggas berdaun lebar sedangkan pada jalur basal, dan zona yang lebih tinggi (subalpin) didominasi pohon-pohon berdaun jarum (Conifer). Hutan-hutan ini diselingi dengan vegetasi hutan meranggas dan hutan yang selalu hijau.




Jenis hutan yang berada pada iklim sedang

a) Hutan Hujan Sedang
Hutan jenis ini tersebar di Alaska, Kanada, Asia bagian utara, dan Eropa , amerika urata bagian timur. Secara geografis hutan ini terdapat di:

  1. Daerah tinggi zona ekuatorial dan tropis
  2. Sepanjang perbatasan bagian timur kontinen dan pulau di antara lintang 20°- 40°
  3. Di daerah pantai barat lintang 35°- 55°
Ciri-ciri hutan hujan iklim sedang:
  1. Tumbuhan yang terdapat pada hutan tidak banyak
  2. Jenis hewannya juga tidak terlalu banyak hanya hewan tahahan dingin saja yang dapat hidup
  3. Pohon-pohonnya tidak terlalu tinggi, daunnya lebik kecil, lebih keras dan kurang rimbun
  4. Hutan ini cenderung memiliki tumbuhan penutup yang lebih rapat seperti pakis, palem kecil, bamboo, belukar, dll
  5. Hutan jenis ini akibat amplitude suhu tahunan yang kecil dan hujan yang merata sepanjang tahun
  6. Pohon-pohon penutup di bawahnya terdiri dari pohon-pohon kecil dan sedikit semak
  7. Hujan lebih banyak turun di musim panas
b) Hutan Gugur Daerah Sedang
hutan rontok sedang terletak pada kisaran 30° – 40° LU/LS. terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia

Ciri-ciri hutan gugur adalah sebagai berikut :

  1. Curah hujan merata antara 750 mm – 1.000 mm pertahun
  2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
  3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
  4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
  5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
  6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
  7. Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di hutan gugur:
    • Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis
    • Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
    • Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).
    • Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.


D. Daerah Kutub
Daerah yang termasuk ke dalam lingkup iklim dingin adalah wilayah kutub, karena itu wilayah ini juga sering disebut dengan iklim kutub. Iklim dingin terbagi menjadi dua iklim yakni iklim tundra dan iklim es.


Pada daerah kutub terdapat lumut yang kerdil, tundra atau daratan tanpa pohon yang di dominasi oleh teki-tekian (Carex,ssp dan rumput kapas). Pada tipe iklim ini jenis vegetas yang tumbuh hanya terdapat di daerah tundra. Jenis tumbuhannya seperti padang rumput dan vegetasi tepi laut.

a) Tundra
Tundra adalah kawasan yang berada di sekitar Kutub yang tumbuhannya didominasi oleh lumut dan ada sebagian rumput-rumputan yang berbunga kecil. Tundra terdapat di daerah yang kurang mendapatkan cahaya matahari. Tundra terletak di daratan rendah Artik atau Liberia.

b) Padang Semak Kerdil
Padang semak kerdil terdapat di lereng-lereng atau cekungan basah. Padang semak kedil tipe seral adalah gambut atau rawa-rawa yang terdapat di danau daerah artik, berupa rawa teki-tekian akuatik. Tipe antartika daerah ini tidak berpohon. Vegetasinya khusus, yaitu jenis rumput vascular, lumut kerak, lumut, dan alga.

Wilayah yang beriklim tundra memiliki ciri-ciri:

  1. Musim dingin berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.
  2. Musim panas ditandai dengan udara yang sejuk berlangsung dalam kurun waktu yang singkat.
  3. Udara di wilayah ini kering.
  4. Sepanjang tahun tanah akan mengalami pembekuan.
  5. Sepanjang musim dingin, tanah akan tertutupi dengan es dan salju.
  6. Pada musim panas akan terbentuk rawa yang luas karena es dan salju mengalami pencairan di permukaan tanah.
  7. Di wilayah ini banyak ditemukan vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.
  8. Wilayah yang termasuk ke dalam iklim tundra meliputi wilayah Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Untuk wilayah yang beriklim es memiliki ciri-ciri:

  • Suhu udara terus berada pada kisaran yang rendah sehingga tercipta salju abadi.
  • Kutub utara, Greenland, dan kutub selatan adalah wilayah yang memiliki iklim es.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan