Kamis, 06 Desember 2018

Ketahanan Pangan

Definisi Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan pangan dibagi menjadi keswadayaan atau keswasembadaan perorangan (self-sufficiency) dan ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko. Meski berbagai negara sangat menginginkan keswadayaan secara perorangan untuk menghindari risiko kegagalan transportasi, namun hal ini sulit dicapai di negara maju karena profesi masyarakat yang sudah sangat beragam dan tingginya biaya produksi bahan pangan jika tidak diindustrialisasikan. Kebalikannya, keswadayaan perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan membuat suatu negara memiliki kerawanan produksi.

World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. 

  • Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. 
  • Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. 
  • Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. 
FAO menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang.


Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.

Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait dengan ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam sejarah. Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di Tiongkok dengan kekuasaan penggunaan secara terpusat di peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka melepaskan suplai pangan di saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya dipahami pada tingkat nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan jika produksi pangan meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga. Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food Summit yang menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan, bukan negara.

Pilar ketahanan pangan
1. Ketersediaan
Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan melalui produksi, distribusi, dan pertukaran. Produksi pangan ditentukan oleh berbagai jenis faktor, termasuk kepemilikan lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan. Produksi tanaman pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan. Pemanfaatan lahan, air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali berkompetisi dengan kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena praktik pertanian yang tidak lestari.

Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu negara untuk mencapai ketahanan pangan. Jepang dan Singapura menjadi contoh bagaimana sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai ketahanan pangan.

Distribusi pangan melibatkan penyimpanan, pemrosesan, transportasi, pengemasan, dan pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai pasokan dan teknologi penyimpanan pangan juga dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang hilang selama distribusi. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar global. Produksi pangan per kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi penghalang utama dalam mencapai ketahanan pangan.

2. Akses
Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan membeli dan besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah tangga. PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malagizi seringkali bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan mengakses bahan pangan karena kemiskinan. Kemiskinan membatasi akses terhadap bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau rumah tangga terhadap peningkatan harga bahan pangan. Kemampuan akses bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk dirinya sendiri. Rumah tangga dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi ketidakstabilan panen dan kelangkaan pangan setempat serta mampu mempertahankan akses kepada bahan pangan.

Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan pangan.
(1) Akses langsung, yaitu rumah tangga memproduksi bahan pangan sendiri,
(2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga membeli bahan pangan yang diproduksi di tempat lain.

Lokasi dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga tersebut. Meski demikian, kemampuan akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan seseorang membeli bahan pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi dan tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga juga mempengaruhi jenis pangan yang akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus tersedia dengan cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak didapatkan dengan cara memungut, mencuri, atau bahkan mengambil dari cadangan makanan darurat ketika tidak sedang dalam kondisi darurat.

3. Pemanfaatan
Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai faktor mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan fisiologis suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu komunitas atau rumah tangga. Akses kepada fasilitas kesehatan juga mempengaruhi pemanfaatan pangan karena kesehatan suatu individu mempengaruhi bagaimana suatu makanan dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus dapat mengurangi kemampuan tubuh mendapatkan nutrisi tertentu sehingga mengurangi kualitas pemanfaatan pangan oleh individu. Kualitas sanitasi juga mempengaruhi keberadaan dan persebaran penyakit yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pangan sehingga edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi kualitas pemanfaatan pangan.

4. Stabilitas
Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu tertentu. Bencana alam dan kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi. Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan. Ketidakstabilan di pasar menyebabkan peningkatan harga pangan sehingga juga menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh wabah penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka panjang dan persisten.

Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan
1. Degradasi lahan
Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil. Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika kecenderungan degradasi tanah terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi makan seperempat penduduknya saja pada tahun 2025.

2. Hama dan penyakit
hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan peternakan sehingga memiliki dampak bagi ketersediaan bahan pangan. Contoh penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah ada di berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan di wilayah ini diperkirakan mampu mempengaruhi ketahanan pangan global.

Keanekaragaman genetika dari kerabat liar gandum dapat digunakan untuk memperbarui varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat batang. Gandum liar ini dapat diseleksi di habitat aslinya untuk mencari varietas yang tahan karat, lalu informasi genetikanya dipelajari. Terakhir varietas modern dan varietas liar disilangkan dengan pemuliaan tanaman modern untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.

3. Krisis air global
Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang kering di Mesir menjadi lahan pertanian
Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum yang disebabkan oleh terjadinya defisit air, dan kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti China dan India. Tinggi muka air tanah terus menurun di beberapa negara dikarenakan pemompaan yang berlebihan. China dan India telah mengalaminya, dan negara tetangga mereka (Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi tanaman pangan. Ketika produksi tanaman pangan menurun, harga akan meningkat karena populasi terus bertambah. Pakistan saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun dengan peningkatan populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik pasar dunia dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan Pakistan.

Secara regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang terbesar dibandingkan negara lainnya di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan stres air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri, kelangkaan air adalah sama dengan hilangnya ketahanan pangan.

Investasi jutaan dolar yang dimulai pada tahun 1990an oleh Bank Dunia telah mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Peru menjadi pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena digunakan sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran air sungai Ica ke lahan asparagus juga telah menyebabkan kelangkaan air bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai penggembala hewan ternak.

4. Perebutan lahan
Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat. Perusahaan Korea Utara Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di Madagascar untuk mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian lainnya untuk produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina dan sebagai gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di Libya. China telah memulai eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia Tenggara. Negara di semenanjung Arab telah mencari lahan di Sudan, Ethiopia, Ukraina, Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand. Qatar berencana menyewa lahan di sepanjang panyai di Kenya untuk menumbuhkan sayuran dan buah, dan sebagai gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu, pulau di samudra Hindia yang menjadi tujuan wisata.

5. Perubahan iklim
Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan banjir diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem mencakup perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi, infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan iklim. Di Honduras, perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan menanam tanaman umbi tradisional sambil membangun metode konservasi tanah, melakukan pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar petani Garifuna. Enam belas kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan pertanian. Upaya untuk membudidayakan spesies pohon buah liar di sepanjang pantai membantu mencegah erosi tanah.

Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah tangkapan air hujan di sekitar Himalaya.Negara di sekitar Himalaya (India, Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan Nepal) dapat mengalami banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India, sungan Ganga menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa. Sungai yang bersumber dari gletser juga akan terpengaruh. Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya temperatur bumi, sehingga akan mengurangi sejumlah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian.

Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi mengurangi hasil pertanian dan peningkatan harga pangan akan terjadi. Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan musim tanam akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan kelembaban tanah.

Selanjutnya ......Ketahanan Pangan, Industri, dan Energi

Minggu, 25 November 2018

Soal Latihan materi Sumber Daya Alam

1. Semua bahan yang ditemukan manusia  di dalam alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah...
A. lingkungan hidup
B. ekosistem
C. sumber daya alam
D. habitat
E. pertambangan

Pembahasan :
Sumber daya alam atau SDA adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2. Berikut ini yang tidak termasuk jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah...
A. tanah
B. timah
C. tumbuhan
D. air laut
E. hewan

Pembahasan:
Karena timah termasuk barang tambang yang lama kelamaan akan habis ketersediaannya sehingga tidak dapat diperbaharui.

3.Suatu sistem pertanian yang dilakukan secara intensif yang irigasinya tergantung hujan adalah...
A. kebun
B. huma
C. tegalan
D. sawah
E. perladangan

Pembahasan :
Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi. untuk keperluan ini sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan.

4. Peternakan sapi banyak terdapat di daerah...
A. Bali
B. Kalimantan tengah
C. Sulawesi Utara
D. Madura
E.Jawa Tengah

5. Jenis sumber daya alam berikut yang bahan pembentukanya berasal dari organisme adalah...
A. batu bara dan emas
B. Intan dan perak 
C. batubara dan minyak bumi 
D. Geotermal dan emas
E. Alumunium dan batu gamping

6. Usaha melakukan penelitian atau penyelidikan suatu  daerah,apakah mengandung barang tambang atau tidak disebut....
A. Eksploitasi 
B. Eksplorasi
C. Penyulingan 
D. Pengeboran 
E. Pertambangan 

Pembahasan:
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui,menemukan,mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi danpemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.

7. Upaya sadar dan terencana untuk memanfaatkan sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan disebut
A. Pengolahan lingkungan hidup
B. Perlindungan alam fisik 
C. Pelestarian lingkungan hidup
D. Eksploitasi sumber daya alam
E. Pembangunan berwawasan lingkungan

8. Gagasan penting yang terkandung dalam pembangunan berkelanjutan adalah
A. Kebutuhan dan keterbatasan
B. Kebutuhan dan kepuasan
C. Keharusan dan kekuasaan
D. Optimalisasi dan kemakmuran
E. Lingkungan dan kemanusia

Pembahasan:
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan oleh KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu:
  • Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.
  • Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Hal ini berarti, upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa ini harus mempertimbangkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang.

9. Pembangunan konvesional mengakibatkan lingkungan rusak akibat eksploitasi sumber daya alam yang melampaui daya dukung, maksudnya....
A. Alam Rusak dan tidak bisa dikembalikan seperti semula
B. Kemampuan lingkungan berkurang dalam menopang kehidupan
C. Pembangunan menerapkan asas keberlanjutan
D. Keberadaan sumber daya alam dapat direhabilitasi
E. Sumber daya alam terbaharui untuk generasi mendatang

10.  Prinsip pandangan jangka panjang dalam pembangunan berkelanjutan memiliki arti...
A.  Memenuhi Kebutuhan manusia
B. Meningkatkan pendapatan ekonomi
C. Generasi masa ini dapat sejahtera
D. Keberlanjutan pemanfaatan SDA
E. Pembangunan cepat dan instan

11. Keberlanjutan ekologi yang harus diupayakan dalam pembangunan berkelanjutan, seperti....
A. Mempertahankan perbatasan negara
B. Memelihara keanekaragaman hayati
C. Mengusung pemanfaatan energi
D. Konversi lahan untuk pertanian
E. Mempertahankan keanekaragaman budaya

12. Berikut ini yang tidak termasuk faktor penyebab kerusakan lingkungan adalah.....
A. Kurangnya kesadaran penduduk terhadap lingkungan
B. Pengelolaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien
C. Pengaturan kependudukan yang tidak sesuai
D. Penggunaan teknologi dalam pemanfaatan SDA
E. Pemanfaatan SDA dengan asas kepuasan

Pembahasan:
faktor penyebab kerusakan lingkungan 
-  Kurangnya kesadaran penduduk terhadap lingkungan
-  Pengelolaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien
-  Penggunaan teknologi dalam pemanfaatan SDA
-  Pemanfaatan SDA dengan asas kepuasan

15. Berikut ini merupakan perilaku pembangunan demi jangka pendek yaitu....
A. Menyeimbangkan keadaan lingkungan dengan kebutuhan
B. daur ulang untuk mengurangi pemakaian berlebih
C. Mengedepankan etika lingkungan dalam pemanfaatan alam
D. Mengoptimalkan sumber daya yang ramah lingkungan
E. Eksploitasi sungai dan danau besar- besaran karena gratis

Pembahasan:
Perencanaan Jangka Pendek adalah perencanaan yang meliputi jangka waktu sampai satu atau dua tahun dan tidak membutuhkan perincian yang sangat mendetail.

16. Berdasarkan arah penggaliannya, penambangan open pit dilakukan dengan cara …
A.  penambangan dilakukan dari permukaan datar menuju ke arah bawah.
B. penambangan dilakukan pada suatu lereng bukit dengan arah vertical.
C. penambangan dilakuka pada permukaan datar secara diagonal.
D. penggalian tambang dengan cara membuat gua dari bawah.
E. penggalian tambang dilakukan dari berbagai arah.

Pembahasan:
Metode ini biasanya diterapkan untuk menambang endapan-endapan bijih (ore). Secara umum metode ini menggunakan siklus operasi penambangan yang konvensional, yaitu : pemecahan batuan dengan pemboran dan peledakan, diikuti operasi penanganan material penggalian, pemuatan dan pengangkutan. 

Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut/open cast/open mine apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan ditambang. Salah satu contoh metode open pit/open cast adalah seperti yang diterapkan di PT. Freeport Indonesia dan PT. Kelian Equatorial Mining.

17. Dalam mengolah lahan tegalan, petani umumnya melakukan pencangkulan tanah sebelum melakukan penanaman. Tujuannya adalah …...
A. meningkatkan kesuburan tanah
B. memperlancar drainase
C. menghambat pertumbuhan gulma
D. menggemburkan tanah
E. menghilangkan batu kerikil

Pembahasan:
mencangkul, yaitu mengolah tanah dengan cara membalikkan tanah agar gembur supaya tanaman bisa tumbuh baik di situ. Selain itu, mencangkul bermanfaat pula untuk menjaga kadar oksigen di dalam tanah yang dibutuhkan oleh akar tanaman.

18. Berdasarkan penggunaanya SDA penghasil energi adalah
A. Mineral,tanah,perairan
B. Minyak bumi,batuan dan timah
C. Mineral,tanah dan kehutanan
D. Matahari, gas bumi dan batu bara
E. Minyak bumi,perairan,tanah

Pembahasan:
Matahari dapat digunakan sebagai sumber energi untuk listrik dengan tenaga solar/cahaya matahari yang diserap oleh panel surya lalu di konversikan menjadi listrik.  Gas bumi bisa digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap dan dapat digunakan juga untuk keperluan sehari – hari seperti untuk gas masak , bahan bakar dan lain – lain. Batu Bara digunakan untuk PLTU, yaitu diambil dari hasil uap batu bara yang dikonversikan menjadi tenaga listrik.

19. Sumber daya yang termasuk sumber daya terestrial adalah 
A. Arus laut, gelombang, batu karang
B. Lahan pertanian, perkebunan, kehutanan dan bahan galian
C. Bahan galian, lahan pertanian, sinar matahari dan arus laut
D. Perikanan,peternakan,pertanian,pantai dan kelautan
E. Sinar matahari, angin, sungai, danau, bahan galian dan air laut

Pembahasan:
Sumber daya alam terestris adalah sumber daya alam yang asalnya adalah dari daratan bukan lautan.

20. Ciri pembangunan berkelanjutan adalah.....
A. Menghasilkan produk yang bermanfaat, khususnya dibidang pangan
B. Memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan generasi yang akan datang
C. Menggunakan biaya pengolah kecil dengan hasil besar
D. Memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dengana biaya murah agar terjangkau
E. Membiarkan semua sumber daya alam tanapa menghubah sedikit pun kondisinya

Pembahasan:
Pembangunan berkelanjutan secara arti harfiah adalah pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuan masa sekarang tanpa harus mengancam keberlangsungan generasi masa depan. 

Tantangan pembangunan berkelanjutan adalah menemukan cara untuk meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan sumber daya alam tapi dengan menjaga ketersediaannya untuk generasi masa depan. Untuk sumber daya hayati, konsep tersebut memang bisa terlaksana namun untuk sumber daya bahan galian, hal ini perlu diperlukan rekayasa teknlogi di masa depan mengingat ketersediaannya yang tidak bisa diperbaharui.

Selasa, 06 November 2018

Soal Pemantapan Materi Laut

1. Laut yang terjadi akibat permukaan air laut naik pada zaman es disebut…
A. laut transgresi 
B. laut regresi  
C. laut glasiasi
D. laut ingresi
E. laut segresi
2. Laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut akibat tenaga tektonik disebut…
A. laut transgresi 
B. laut regresi 
C. laut glasiasi
D. laut ingresi
E. laut pedalaman
Baca: Dinamika Laut

3. Laut Cina selatan berdasarkan letaknya termasuk jenis laut…
A. tepi 
B. antara 
C. pedalaman 
D. ingresi 
E. pertengahan
Baca: Dinamika Laut

4. Zone Abisal memiliki kedalaman…..
A. lebih dari 2000 meter 
B. kurang dari 200 meter 
C. antara 0 – 50 meter
D. antara 200 – 2000 meter
E. antara 50 – 100 meter
Baca: Dinamika Laut

5. Di bawah ini yang termasuk laut dangkal adalah…
A. laut Banda 
B. laut Jawa 
C. laut Sulawesi
D. laut Flores
E. laut Maluku
Baca: Dinamika Laut

6. Bagian laut yang terletak diantara garis air surut dan garis air pasang disebut zone…
A. abisal 
B. bathial
C. lithoral
D. neuritis
E. batisal
Baca: Dinamika Laut

7. Laut yang berada di antara dua benua adalah…
A. laut pertengahan 
B. laut pedalaman 
C. laut tepi
D. laut transgresi
E. laut dangkal
Baca: Dinamika Laut

8. Di bawah ini yang bukan termasuk faktor-faktor penyebab terjadinya arus laut…
A. adanya angin yang arahnya tetap
B. adanya pasang surut air laut
C. adanya gelombang air laut
D. adanya perbedaan kadar garam
E. adanya rintangan yang berupa daratan
9. Berikut ini yang bukan termasuk arus dingin…
A. arus kalifornia 
B. arus oyasyiwo 
C. arus labrador
D. arus teluk
E. arus greenlandia timur
10. Arus gulfstream termasuk arus panas karena….
A. suhunya cukup tinggi dan mencapai 18° C
B. suhunya lebih tinggi dari suhu air sekelilingnya
C. suhunya memang panas, sehingga mematikan ikan
D. merupakan kelanjutan arus khatulistiwa
E. merupakan arus yang bisa mencaikan es
Baca: Klasifikasi Arus Laut Dan Manfaatnya

Persebaran Stepa di Benua Eropa dan Jenisnya

Jika berbicara mengenai macam-macam keanekaragaman hayati yang ada di muka bumi maka kita bisa menyebutkan banyak sekali jenisnya. Setiap unsur yang membangun keanekaragaman hayati tersebut selalu memiliki ciri khusus dan pastinya keunikan-keunikan yang tak bisa kita temukan di lokasi lain. setiap komponen tersebut akan saling berinteraksi dan membuat sebuah hubungan timba balik yang sangat penting, dari hubungan tersebut kemudian munculnya berbagai macam ekosistem yang menarik.

Hal ini lah yang membuat banyaknya usaha untuk melestarikan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di dunia. Ketika terjadi kerusakan pada salah satu bagian kecil saja. Maka efek yang akan muncul tidak hanya dirasakan secara lokal, namun secara langsung atau tidak akan dirasakan secara global. Hal tersebut akan menjadi parah ketika kerusakan unsur pembangun yang mengalami kerusakan dalam jumlah yang besar.

Setiap daerah di muka bumi ini memiliki lokasi dengan keunikannya sendiri. Keunikan tersebut akan berhubungan langsung terhadap jenis satwa, iklim dan juga tanaman yang ada pada daerah tersebut. Salah satu daerah yang cukup banyak memiliki jenis keanekaragaman hayati yang adalah Eropa.

Benua eropa merupakan sebuah benua yang bisa dikatakan cukup unik. Karakteristik benua eropa yang khas menyebabkannya memiliki beberapa jenis hutan di dunia. Selain itu benua eropa merupakan salah satu bagian dari lokasi persebaran bioma stepa di dunia.

stepaKali ini kita akan membahas mengenai  salah satu bagian dari bioma tersebut. Kita akan membahas mengenai persebaran stepa di Benua Eropa. Selain memiliki beberapa bioma taiga dan bioma hutan gugur, stepa yang ada dan berlokasi di benua Eropa ini juga memiliki ciri khasnya sendiri yang bisa dikatakan sangat berbeda dengan yang lain.

Sebelum kita membahas mengenai persebaran stepa di Benua Eropa. Tak ada salahnya kita sedikit banyak mengenal dan mengetahui mengenai stepa yang ada di benua eropa. Stepa yang terdapat di benua eropa ini merupakan sebuah stepa yang disebut juga sebagai stepa Eurasia. Penyebutan tersebut bukan tanpa alasan hal ini dikarenakan persebaran stepa tersebut tak hanya terbatas pada Benua Eropa saja. Namun, stepa tersebut juga menyebar dan memanjang hingga benua Asia. Stepa ini sendiri menghubungkan:

  • Eropa Timur
  • Asia Tengah
  • Tiongkok
  • Asia Selatan
  • Timur Tengah

Pada masa abad pertengahan stepa Eurasia ini sendiri memiliki sebuah peran penting. Peranan yang dimilikinya adalah sebagai salah satu jalur Sutra darat yang cukup terkenal. Maka tak mengherankan jika stepa Eurasia banyak dihuni oleh suku-suku nonmaden seperti  Xiongnu, Skithia, Kimmeria, Sarmatia, Kekaisaran Hun, Chorasmia, Transoxiana, Sogdiana, Xianbei, Mongol, dan Kekhanan Göktürk..

Persebaran stepa di Benua Eropa sendiri sebagian besar terdapat di bagian tengah benua Eropa. Beberapa negara Eropa yang memiliki stepa seperti:

  • Rumania
  • Moldova
  • Rusia
  • Ukraina

Stepa Eurasia ini sendiri memiliki beberapa bagian yang cukup penting. Beberapa bagian dari Stepa Eurasia ini adalah:
Stepa Pontus-Kaspia
Stepa tersebut adalah salah satu bagian dari stepa Eurasian  yang terbentang mulai dari pesisir utara laut hitam hingga laut kaspia.

Stepaka Kazakh
Sama seperti namanya bahwa stepa yang satu ini terletak di negara kazakhtan. Lokasi dari stepa yang satu terletan di sebelah timur Stepa Pontus-Kaspia.

Stepa Pannonian
Stepa yang satu ini merupakan sebuah bagian dari stepa eurasia yang bisa dikatakan yang terbesar. Stepa yang satu ini terletak sebagian besar di daerah Hungaria.

Dari ketiga stepa yang ada, maka stepa Pontus-Kaspia merupakan salah satu stepa yang cukup penting keberadaannya. Berdasarkan beberapa teori yang ada, dari stepa inilah penutur bahas Proto-Indo-Eropa berasal. Selain itu dari suku inilah yang berhasil menjinakan kuda untuk pertama kali. Sehingga bisa dikatakan bahwa suku tersebut merupakan sebuah suku yang pertama kali mengenal kuda sebagai sebuah kendaraan. Kawasan stepa yang satu ini sempat dikuaasi oleh suku Kimmeri, Skithia, dan Sarmatia.

Perbedaan Stepa dengan Sabana
Ada banyak orang yang mungkin agak bingung untuk membedakan bioma stepa dengan bioma sabana. Hal tersebut dikarenakan kedua bioma tersebut banyak di dominasi oleh rerumputan. Namun pada dasarnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara keduanya. Pada bioma stepa kita masih bisa melihat adanya tegakan pohon di antara rerumputan yang ada. Namun, pada bioma stepa kita tidak akan menemukan adanya tegakan pohon di antara rerumputan yang ada. Kalaupun seandainya ada, maka jumlahnya tidak terlalu jauh.

Jika dihubungkan dengan dinamika perubahan atmosfer yang ada, maka iklim dan cuaca dari Stepa Eurasia ini, bisa dikatakan cukup unik dan menarik. Kawasan ini memiliki curah hujan sedang dengan hembusan angin yang cukup kencang. Serta suhu yang yang ada cinderung agak lebih hangat.

Itu tadi beberapa informasi mengenai persebaran stepa di benua eropa yang bisa kalian ketahui. Stepa yang ada di benua Eropa merupakan salah satu dari Stepa raksasa yang ada di bumi. Stepa tersebut juga memiliki berbagai daerah dengan karakteristik yang membedakan dengan ciri khas yang sangat menarik. 

Kamis, 01 November 2018

Pembagian Kemiringan Lereng

Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga klasifikasi semakin tegas dengan angka – angka yang jelas.


Tabel Pembagian kemiringan lereng berdasarkan klasifikasi USSSM dan USLE
Kemiringan lereng (°)
Kemiringan
lereng (%)
Keterangan
Klasifikasi
USSSM* (%)
Klasifikasi
USLE* (%)
< 1
0 - 2
Datar – hampir datar
0 - 2
1 - 2
1 - 3
3 - 7
Sangat landai
2 - 6
2 - 7
3 - 6
8 - 13
Landai
6 - 13
7 - 12
6 - 9
14 - 20
Agak curam
13 - 25
12 - 18
9 - 25
21 - 55
Curam
25 - 55
18 - 24
25 - 26
56 - 140
Sangat curam
> 55
> 24
> 65
> 140
Terjal


*USSSM = United Stated Soil System Management
  USLE     = Universal Soil Loss Equation

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan