Definisi Laut
Laut adalah sekumpulan air asin yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan bahwa laut merupakan bagian dari samudera.
Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3,45%). Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan atau dikelola semuanya. Bumi memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m.
Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya, gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.
Definisi Pesisir
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas daripada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sekarang disebut BIG (Badan Informasi Geospasial), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan.
Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit, dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan industri pariwisata.
Laut adalah sekumpulan air asin yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan bahwa laut merupakan bagian dari samudera.
Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3,45%). Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan atau dikelola semuanya. Bumi memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m.
Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya, gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.
Definisi Pesisir
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas daripada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) sekarang disebut BIG (Badan Informasi Geospasial), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan.
Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit, dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan industri pariwisata.
1. Zona Pesisir dan Pantai
Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan
alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah
yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada
saat surut hingga arah ke daratan sampai batas jauh gelombang atau ombak
menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi
dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah
sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.
Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal. Di Indonesia,
bentuk pantai landai umumnya menghadap ke laut pedalaman, misalnya pantai
utara Pulau Jawa. Sedangkan bentuk pantai terjal (cliff), umumnya menghadap
ke laut lepas (Samudera) atau di daerah pengangkatan akibat tektonik lempeng.
2. Proses terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
Sekitar dua juta tahun yang lalu, pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat merupakan satu daratan dengan benua Asia. Begitu pula Kepulauan Indonesia bagian timur, khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia. Pada waktu terjadi pemanasan global di bumi maka es yang ada di daerah kutub bumi pada mencair. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air laut di permukaan bumi. Akibatnya air laut menggenangi bagian-bagian daratan yang rendah, sedangkan bagian-bagian yang tinggi membentuk pulaupulau yang terpisah dari benua Asia dan Australia.
2. Proses terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
Sekitar dua juta tahun yang lalu, pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat merupakan satu daratan dengan benua Asia. Begitu pula Kepulauan Indonesia bagian timur, khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia. Pada waktu terjadi pemanasan global di bumi maka es yang ada di daerah kutub bumi pada mencair. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air laut di permukaan bumi. Akibatnya air laut menggenangi bagian-bagian daratan yang rendah, sedangkan bagian-bagian yang tinggi membentuk pulaupulau yang terpisah dari benua Asia dan Australia.
Dengan demikian, kepulauan Indonesia bagian barat yang pernah menjadi
satu daratan dengan benua Asia menjadi terpisah, atau disebut Dangkalan
Sunda. Begitu pula kepulauan Indonesia bagian timur yang pernah menjadi
satu daratan dengan benua Australia menjadi terpisah, sehingga disebut
Dangkalan Sahul.
3. Klasifikasi Laut
Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfer, memperlihatkan adanya perbedaan yang dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya.
a. Berdasarkan Proses Terjadinya
Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1) Laut Transgresi
adalah laut yang terjadi sebagai akibat naiknya transgesi yang biasanya kurang dari 200 meter. Oleh karena itu, laut ini sering juga disebut laut dangkal.
a. Berdasarkan Proses Terjadinya
Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1) Laut Transgresi
adalah laut yang terjadi sebagai akibat naiknya transgesi yang biasanya kurang dari 200 meter. Oleh karena itu, laut ini sering juga disebut laut dangkal.
Contoh: Dangkalan
Sunda
(L Jawa,
L Natuna,
Selat
Malaka,
Selat
Sunda, Dangkalan
Sahul
( L. Arafuru).
2) Laut Ingresi
Laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter, sehingga laut ingresi dikenal sebagai laut dalam.
2) Laut Ingresi
Laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter, sehingga laut ingresi dikenal sebagai laut dalam.
3) Laut Regresi
Laut yang terjadi sebagai akibat proses pengendapan lumpur sungai (sedimen fluvial). Contohnya Selat Malaka, Selat Karimata.
b. Berdasarkan Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Laut tepi
Laut Tepi adalah laut yang terletak di tepian benua yang seolah-olah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan, Laut Jepang, dan Laut Bering.
2) Laut pertengahan
Laut Pertengahan adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya merupakan wilayah laut dalam. Contoh: Laut Mediteran yang terletak diantara Benua Eropa-Asia dan Afrika.
3) Laut pedalaman
Laut Pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Baltik, Laut Mati, dan Laut Hitam.
c. Berdasarkan Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya, laut dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1) Zone Litoral
Zona ini adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut.
2) Zona Neritik
Zona ini adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal.
3) Zona Batial
Zona ini adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudera. Kedalaman zona ini berkisar di atas 200 meter – 2000 meter.
4) Zona Abisal
Zona ini adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya di atas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas.
d. Berdasarkan Wilayah Kekuasaan
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen.
1) Laut tepi
Laut Tepi adalah laut yang terletak di tepian benua yang seolah-olah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan, Laut Jepang, dan Laut Bering.
2) Laut pertengahan
Laut Pertengahan adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya merupakan wilayah laut dalam. Contoh: Laut Mediteran yang terletak diantara Benua Eropa-Asia dan Afrika.
3) Laut pedalaman
Laut Pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Baltik, Laut Mati, dan Laut Hitam.
c. Berdasarkan Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya, laut dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1) Zone Litoral
Zona ini adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut.
2) Zona Neritik
Zona ini adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal.
3) Zona Batial
Zona ini adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudera. Kedalaman zona ini berkisar di atas 200 meter – 2000 meter.
4) Zona Abisal
Zona ini adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya di atas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas.
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen.
1) Laut teritorial
Laut teritorial adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan suatu
negara. Batas laut teritorial ditarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke
arah laut bebas sejauh 12 mil laut. Jika lebar laut antara pantai dua negara
kurang dari 24 mil, maka batas laut teritorial ditetapkan dengan cara membagi
dua jarak antara pantai dua negara yang bersangkutan. Perairan laut di luar
batas 12 mil disebut laut lepas atau laut bebas.
2) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu
negara, tetapi berada di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari
garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas. Di dalam batas ZEE,
negara yang bersangkutan memiliki prioritas untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di
permukaan, di dalam dan di dasar laut.
3) Landas kontinen
Landas kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut.
Wilayah ini merupakan zone neritik dengan kedalaman antara 130 - 200 meter.
Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling
jauh 200 mil laut. Jika terdapat dua negara yang berdampingan pada batas
landas kontinen maka batas laut akan dibagi dua sama jauh dari garis dasar
masing-masing negara. Pada landas kontinen, suatu negara memiliki hak dan
wewenang untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya,
seperti ikan dan barang tambang
Sebagai negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (108.000 km), Indonesia memiliki ketiga macam wilayah perairan tersebut di atas. Indonesia telah membuat perjanjian internasional (konvensi, traktat) dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Batas wilayah laut teritorial, ZEE dan Landas Kontinen Indonesia dengan negara-negara tersebut berimpit pada satu garis yang sama. Selain itu Indonesia telah membuat perjanjian batas ZEE dan landas kontinen dengan India di laut Andaman dan dengan Australia di Laut Arafura dan laut Timor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.