Sabtu, 09 Februari 2019

Tanah Grumusol : Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Pemanfaatan

Peranan tanah dalam kehidupan manusia sangatlah besar, apa jadinya jika seluruh daratan di dunia ini hanya terdiri atas batuan tentu saja tidak ada satupun makhluk dapat bertahan hidup. Tanah dikelompokan atas beberapa jenis jenis tanah yang mana memiliki perbedaan yang nyata diantaranya, sebut saja salah satunya seperti perbedaan warna, struktur, sifat dan lainnya. Jenis dan sifat tanah perlu diketahui secara pasti, terutama untuk mendukung kegiatan manusia di berbagai bidang salah satunya pertanian. Seorang pakar pertanian tentu harus melihat dan mengecek kondisi suatu tanah sebelum memberikan kesimpulan apakah suatu tanah layak dijadikan areal pertanian pangan atau tidak.

Tanpa dilakukan observasi lapangan maka produksi pangan akan rendah dan tidak akan mencukupi kebutuhan yang setiap tahun selalu naik. Tidak semua jenis tanah bersifat sibur dan cocok ditanami komoditas pangan, sebut saja salah satu jenis tanah yang kurang ideal atau subur seperti Grumusol, Podsol dan bahkan tanah padas. Namun pada artikel sekarang secara khusus akan mendalami materi dari tanah Grumusol seperti pengertian, pengelompokan, ciri ciri dan manfaat yang bisa diambil dari jenis tanah tersebut.

Pengertian Tanah Grumusol
Tanah grumusol merupakan tanah yang terbentuk dari batuan induk kapur dan tuffa vulkanik yang umumnya bersifat basa sehingga tidak ada aktivitas organik didalamnya. Hal inilah yang menjadikan tanah ini sangat miskin hara dan unsur organik lainnya. Sifat kapur itu sendiri yaitu dapat menyerap semua unsur hara di tanah sehingga kadar kapur yang btinggi dapat menjadi racun bagi tumbuhan.

Tanah grumusol masih membawa sifat dan karakteristik seperti batuan induknya. Pelapukan yang terjadi hanyalah mengubah fisik dan tekstur unsur seperti Ca dan Mg yang sebelumnya terikat secara rapat pada batuan induknya menjadi lebih longgar yang dipengaruhi oleh faktor faktor luar seperti cuaca, iklim, air dan lainnya. Terkadang pada tanah grumusol terjadi konkresi kapur dengan unsur kapur lunak dan terus berkembang menjadi lapisan yang tebal dan keras.

Karakteristik Tanah Grumusol
Sama seperti jenis tanah lainnya, tanah grumusol memiliki sifat dan karakteristik yang sangat khas dan mudah dikenali serta dibedakan seperti keras dan liat sehingga tak jarang petani menggunakan alat khusus untuk membalikan tanah jenis ini. Itu sebagian kecil dari sifat tanah grumusol dan berikut karakteristik berserta penjelasannya secara lengkap.

1. Bertekstur Lempung
Tanah grumusol memiliki sifat lempung yaitu sedikit keras, mudah dibentuk dan mudah pecah atau hancur. Sebenarnya terdiri dari berbagai jenis lempung dan ukuran mulai dari lempung berliat dengan ciri ciri agak kasar, mudah dibentuk terutama ketika kering, bisa sedikit digulung ketika ditekan, namun gulungan tersebut mudah hancur dan tingkat kelekatan sedang.

Lempung berliat sering dijumpai pada lapisan grumusol dalam atau berada pada horizon A hingga B, sedangkan pada bagian permukaan umumnya memiliki tekstur lempung berpasir yang cirinya hampir sama dengan lempung berlihat hanya saja memiliki tekstur butiran yang lebih besar yakni diatas 50 mikron sedangkan tipe lempung berliat dengan tekstur kurang dari 2 mikron. Tekstur tanah yang berbeda ini menjadikannya memiliki kemampuan cukup tinggi untuk menahan air.

2. Struktur Lapisan Atas Dan Bawah Sangat Berbeda
Umumnya profil tanah grumusol memiliki beberapa lapisan mulai dari atas hingga bawah. Untuk lapisan atas berbentuk seperti granuler dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari pasir, bentuk granuler tersebut sering terlihat berbentuk seperti bunga kubis (cauli flower structure) sedangkan pada lapisan bagian dalam bergumpal gumpal atau bisa dikatakan pejal, lapisan inilah yang seringkali membuat para pengolah merasa kesulitan dan harus menggunakan semacam linggis melunakkan-nya.


3. Tidak Memiliki Horizon Eluviasi Dan Iluviasi
Karena memiliki sifat yang liat, maka pada tanah grumusol tidak terdapat lapisan yang berguna untuk tempat pencucian unsur-unsur tanah, hal ini disebabkan oleh daya ikat Ca dan Mg serta unsur lainnya pada tanah jenis ini begitu kuat sehingga ketika air masuk tidak mudah bagi air untuk melarutkan serta menghanyutkan berbagai unsur tersebut. Tidak seperti tanah lain seperti Inceptisol ataupun tanah andosol yang memiliki lapisan atau horizon A3 dan B pada setiap penampang vertikal tanahnya.

4. Koefisien Pemuaian Tinggi
Hal ini dapat terjadi terutama jika kadar air pada tanah grumusol diubah atau dengan kata lain ketika dalam kondisi kering, sangat mudah memuai jika semua air didalamnya dihilangkan. Itulah kenapa volume tanah grumusol akan lebih besar saat pembagian musim kemarau dan akan kembali normal saat musim hujan. Pada daerah yang terdapat tanah grumusol dapat terlihat dengan kondisi tanah yang mengembang dan merekah saat terjadi musim panas atau kemarau.

5. Memiliki Warna Kelabu Hingga Hitam
Tanah grumusol memiliki warna yang mirip dengan tanah endapan seperti tanah alluvial dan tanah entisol yang membedakannya adalah tekstur tanahnya jika diperhatikan dengan seksama jelas akan berbeda terutama pada bagian permukaan tanah, grumusol lebih berliat dan sedikit kasar sedangkan tanah endapan lebih lembut dan lebih halus. Kadar unsur yang terkandung pada tanah grumusol juga menentukan penampakan warnanya.

6. Kandungan Organik Rendah
Tanah grumusol umumnya memiliki kadar bahan organik berkisar antara 0.06 persen hingga 4.5 persen, sangat sedikit jika dibandingkan jenis tanah lain seperti tanah andosol. Kandungan organik akan semakin menurun pada lapisan dalam, hal ini disebabkan oleh semakin tinggi kadar kapur karena pada lapisan tanah dalam lebih dekat dengan batuan induk. Selain itu kandungan organik juga tergantung dari jenis vegetasi penutup lahan, misalnya grumusol sawah akan berbeda dengan grumusol yang ditumbuhi rumput rumputan.

7. Memiliki PH Netral Hingga Alkali
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya penyusun utama batuan induk dari tanah grumusol adalah kapur sehingga memiliki PH yang bersifat basa, namun pada beberapa kondisi terutama jika sudah tercampur dengan abu vulkanik yang bersifat sedikit asam, maka PH dapat berada di area netral. Jadi faktor yang menentukan tingkat keasaman yaitu sifat bawaan dan penyebab yang berasal dari luar seperti abu vulkanik tadi.

8. Kapasitas Tukar Kation Tergolong Tinggi
Tanah grumusol memiliki KTK tinggi hingga sangat tinggi yang bernilai 36.13 hingga 77.38 cmol (+)kg-1, sedangkan untuk grumusol dengan tesktur berliat memiliki nilai 52 hingga 176.48 cmol (+)kg-1. Penyebab kenapa KTK pada jenis tanah ini begitu tinggi disebabkan oleh unsur smektit yang sangat dominan.

Jenis Tanah Berdasarkan Faktor Pembentuk
Terbentuknya tanah grumusol tidak hanya terjadi karena faktor yang sama, pada alam ini ada banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya tanah grumusol. Ada banyak hal yang terjadi selama proses pembentukan tanah grumusol sehingga pada akhirnya membentuk beberapa jenis seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

1. Grumusol Pada Batuan Kapur Dan Bernapal – Tanah grumusol jenis ini dapat terbentuk dikarenakan oleh adanya susunan dan struktur batuan kapur yang mana terakumulasinya beberapa mineral seperti Ca dan Mg secara periodik sehingga membentuk lapisan tanah dengan kadar lempung yang tinggi. Sehingga hal itu menjadikan tanah grumusol batuan kapur ini memiliki sifat plastisitas dan koefisien pemuaian dan pengerutan paling rendah jika dibandingkan dengan tanah grumusol jenis lainnya.

2. Grumusol Pada Sedimen Tuff Tetier – Tanah grumusol jenis ini memiliki ciri atau tanda memiliki horizon yang tersusun dari atas ke bawah dengan tekstur lempung berwarna kelabu yang rentan terjadi erosi dan mengandung besi serta pada bagian bawah terdapat batuan induk yang mengalami pelapukan kecil. Tanah ini memiliki tingkat keasaman berkisar antara 6 hingga 6.5 tanpa adanya konsentrasi kapur sehingga PH nya sedikit asam. Namun pada ekstrak HCl, kandungan kapur cukup tinggi. Grumusol sedimen tuff tetier dapat ditemukan di gunung kidul dan sekitarnya.

3. Grumusol Pada Marl, oalcareous shales dan Batu Kapur Loam – Tanah grumusol dengan jenis seperti ini terjadi di daerah pengunungan dengan kontur tanah bergelombang sehingga sering mengalami peremajaan akibat tingkat erosi tanah yang tinggi. Proses pelapukan batu induk berlangsung cukup cepat karena tekstur halus, memiliki kadar kapur tinggi. Lapisan paling atas berwarna coklat dan lempung serta mengandung kapur sehingga PH nya sedikit basa yakni 7.8. Pada lapisan subsoil kadar kapur semakin tinggi sehingga PH meningkat hingga 8.2 dan pada lapisan dibawahnya lagi terdapat batu lempung berpasir dengan warna kelabu dengan bercak coklat.

4. Grumusol Bergaram (Saline) – Tanah grumusol jenis ini hanya berkembang di daerah iklim kering dengan curah hujan hanya 1000 mm per tahun dan memiliki musim kemarau 6 bulan. Berwarna hitam dan terdapat pada tuff balistik kuarter, memiliki PH antara 7.2 hingga 8.7 di kedalaman 50 cm. Karena sedikitnya curah hujan menyebabkan kadar air menjadi sedikit sedangkan konsentrasi garam lebih tinggi dan bisa ditemukan pada daerah jawa timur hingga nusa tenggara. (baca : manfaat curah hujan yang tinggi)

5. Grumusol Alluvial – Merupakan tanah grumusol yang terletak pada daerah alluvial atau terdapat banyak endapan, umumnya terdapat di pinggir sungai besar dimana batuan induk memiliki konkresi kapur yang tinggi atau juga terletak pada sungai yang memiliki batuan bernapal dengan tekstur halus.

6. Grumusol Pada Lahar – Tanah grumusol yang terletak di dekat gunung berapi, terbentuk dari lahar yang mengendap dan membeku dengan curah hujan yang tinggi sehingga mengalami pencucian ekstrim. Jenis jenis air tanah akan melarutkan garam, menurunkan kadar silika sehingga dalam kurun waktu lama akan membentuk lapisan lempung montmorilonit.

Pemanfaatan Tanah Grumusol
Meskipun memiliki sifat dan karakteristik yang tidak begitu menguntungkan, tanah grumusol masih menyimpan prospek salah satunya untuk areal persawahan. Namun sebelumnya harus memperhatikan aspek-aspek pendukung seperti drainase yang baik dan jaringan irigasi yang memadai dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dan kekurangan tanah grumusol ini. Sebelumnya sudah diterangkan bahwa tanah grumusol memiliki koefisien pemuaian dan pengerutan yang begitu tinggi, sehingga apabila tidak ada irigasi maka tanah jenis ini akan mengering, mengembang dan merekah. Akar akar tanaman pun akan terputus terutama pada pergerakan akar menyamping, akibat yang akan terjadi yakni kegagalan panen. Selain itu masalah dalam pemanfaatan tanah grumusol yakni memiliki kadar Nitrogen yang rendah sehingga berdampak pada pertumbuhan tanaman. Perlu dilakukannya penambahan pupuk seperti Urea dan NFK untuk hasil yang lebih baik. 

(Baca : ciri ciri tanah subur dan tidak subur)

Dengan memperhatikan semua aspek tersebut maka seorang petani akan lebih terbantukan dalam mengolah tanah grumusol. Pada musim hujan, grumusol dapat ditanami padi dan ketika musim kemarau lebih cocok ditanam palawija ataupun singkong, dengan catatan jika tidak ada sistem irigasi. Selain itu pemberian pupuk dapat dilakukan ketika tanah dalam kondisi basah, karena pada kondisi seperti ini pupuk akan cepat tercampur bersama tanah.

Komposisi mineral pada tanah grumusol
Komposisi mineral yang terdapat pada tanah grumusol tergantung dari bahan batuan induknya serta beberapa faktor luar selama proses pembentukannya dan komposisi fraksi liat sama pada semua jenis grumusol yang didominasi oleh smektit. Tingginya kadar Ca dan Mg juga perlu diperhatikan terutama pada tanah grumusol yang akan dijadikan areal pertanian karena Ca berasosiasi dengan kandungan kapur yang justu akan meracuni tanaman.

Setelah melihat segala kelebihan dan kekurangan tanah grumusol dapat disimpulkan bahwa tanah ini masih berpotensi untuk diolah manusia dengan melakukan berbagai perbaikan atau normalisasi terhadap kandungan unsur mineral didalamnya. Tanah grumsol bisa dijadikan areal persawahan dengan sistem irigasi ataupun dapat dijadikan kolam budidaya ikan air tawar.

Rabu, 06 Februari 2019

Persebaran Barang Tambang di Indonesia

Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan hasil bumi yang melimpah. Itulah negara Indonesia, negeri timur seberang yang sejak abad ke 16 diserbu oleh negara-negara barat dalam rangka merkantilisme, kolonialisme dan imperialisme. Tentu saja yang mereka incar adalah kekayaan negeri timur tersebut. Sudah berjuta-juta ton rempah-rempah dan barang tambang diangkut ke Eropa. Dan inilah bukti kekayaan barang tambang ada di Indonesia. Barang tambang dan persebarannya itu meliputi :

(1.) Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

(2.) Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

(3.) Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono). 

(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).

(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).

(7.) Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).

(8.) Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).

(9.) Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.

(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).

(11.) Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).

(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).

(13.) Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).




Persebaran bahan Tambang di Indonesia

A. Minyak Bumi
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi. Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.

Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
  • Jawa, terdapat di Wonokromo, Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka, Jatibarang (JaBar).
  • Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (KalTim) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)Maluku (Pulau Seram dan Tenggara)Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).


Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll. Manfaat dari produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:

  • Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
  • Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
  • Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
  • Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
  • LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
  • Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
  • Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
  • Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
  • Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor minyak bumi.

B. Gas Alam
Di Indonesia terdapat banyak sumber gas alam. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. Apa bedanya? LNG (Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair dibuat dari gas alam yang terbentuk secara alami. LNG terdiri atas gas metan dan gas etan. LNG membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara lain di Jepang. 
LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas hasil olahan minyak bumi yang dicairkan.  Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas di rumah kita.

C. Batu Bara
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (proses pengarangan).
Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur.
  • Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit karena pengaruh magma.
  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku)
  • Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian Jaya)

Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang paling penting adalah untuk :

  • bahan bakar pembangkit  listrik
  • produksi besi dan baja
  • bahan bakar pembuatan semen
  • bahan bakar cair.

Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batubara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.

Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu, seperti : 

  • Karbon teraktivasi  (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah).
  • Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis).
  • Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.

Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu penyebabnya adalah karena karena bahan bakar yangsatu ini menimbulkan pencemaran udara yang cukup banyak.

D. Tanah Liat
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera.
Tanah liat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan gerabah.

E. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di sumatera. Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kaolin juga dipakai pada proses pembuatan keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar berwarna  putih, serta sebagai bahan kosmetik.

F. Gamping (Batu Kapur)
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat. Beberapa daerah lain yang merupakan penghasil utama batu kapur adalah Jawa Timur. Berbagai wilayah di daerah ini antara lain Pacitan, Trenggalek, Tulungagug, Ponorogo, ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Nganjuk, Jember, Bondowoso,Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, pamekasan, Sumenep dan Gresik. Bahkan di wilayah provinsi Jawa Timur sendiri, potensi yang saat ini masih tersedia adalah sebesar ±1.259.438.298 M³. Selanjutnya di wilayah Kalimantan, potensi batuan gamping atau batuan kapur ini yang terbesar adalah di provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Beberapa contoh penggunaan batugamping antara lain :
 Fondasi rumah/pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya
 Pembuatan kapur tohor dan kapur padam
 Bahan bangunan
 Bahan penstabil jalan raya
 Bahan baku pembuatan semen Portland
 Bahan pembuatan karbid
 Bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja
 Bahan pemutih
 Bahan pembuatan senyawa alkali
 Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
 Bahan keramik, Glasir, industri kaca, bata silica, bahan tahan api
 Penjernihan air

G. Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung

Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah 
untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).  Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya ( http://www.purewatercare.com ). 

H. Pasir Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah. Pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent.

I. Marmer/Batu Pualam
Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah.

J. Batu Aji/Batu Akik
Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-macam, antara lain merah, hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.

K. Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.

L. Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.Ada dua macam timah yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukandan erosi.

M. Nikel
Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).

N. Tembaga
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya)

O. Emas dan perak
Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah berikut:

  • Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
  • Batu hijau di Nusa Tenggara Barat
  • Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
  • Simao di Bengkulu
  • Logos di Riau
  • Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam

P. Belerang
Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng (Jawa Tengah)

Q. Mangaan
Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya)

R. Fosfat
Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau.

S. Besi
Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur sedemikian rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besi dapat di hilangkan dengan jalan reduksi (mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases pembakaran dalam suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalambentuk tertentu. Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran karbonya rendah.

T. Mika
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah

U. Tras
Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah.

V. Intan
Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan

Latihan Soal Try Out Geografi

1. Fenomena geografi:
(1) urbanisasi di perkotaan tinggi;
(2) kriminalitas di meningkat;
(3) pembangunan taman kota;
(4) tingkat partisipasi angkatan kerja tinggi;
(5) bergeser akibat rayapan tanah.

Aspek sosial dalam kajian geografi terdapat pada angka...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

2. Tsunami Aceh pada tahun 2004 masih menciptakan duka yang mendalam hingga sekarang. Gelombang air pasang pada minggu, 26 Desember 2004 tersebut, dipicu oleh gempa tektonik sebesar 9,4 SR sehingga menciptakan sebuah bencana besar.

Pendekatan geografi yang sesuai untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. pendekatan spasial
B. pendekatan ekologi
C. pendekatan kewilayahan
D. pendekatan lingkungan
E. pendekatan kompleks wilayah


3. Gempa tektonik yang terjadi diakibatkan adanya aktivitas lempeng yang saling bertubrukan dan lempeng yang saling bergesekan.

Prinsip geografi yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah ....
A. prinsip distribusi
B. prinsip interelasi
C. prinsip deskripsi
D. prinsip kronologi
E. prinsip korologi

4. Perkampungan Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten, terletak di daerah pegungungan sehingga untuk mencapainya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Konsep geografi yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah ...
A. konsep pola
B. konsep jarak
C. konsep morfologi
D. konsep keterjangkauan
E. konsep differensiasi area

5. Dampak yang ditimbulkan oleh gerakan lempeng seperti gambar adalah ...


A. muncul aktivitas vulkanisme
B. pelebaran batas mid oceanic ridge
C. menimbulkan zona subduksi
D. muncul pegunungan lipatan
E. memicu sesar mendatar

6. Pernyataan:
(1) pergantian siang dan malam;
(2) pembelokan arah angin;
(3) pergerakan semu harian benda-benda langit;
(4) ada perbedaan lama siang dan malam;
(5) pergantian musim.

Dampak rotasi Bumi terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

7. Batuan angka 2 berubah menjadi angka 3 seperti gambar disebabkan oleh ...

A. pelarutan dan pendinginan
B. pengangkutan dan pengendapan
C. pelarutan dan pemanasan
D. pendinginan dan pengangkutan
E. Pendinginan dan pengendapan

8. Jenis tanah dan dasar laut yang tersusun oleh batuan kapur dan cenderung kurang subur disebut ...
A. tanah latosol 
B. tanah regosol
C. tanah andosol 
D. tanah grumusol 
E. tanah organosol 

9. Langkah mitigasi preventif yang dapat dilakukan untuk menghadapi bencana gempa bumi adalah ....
A. mengidentifikasi wilayah yang terkena dampak bencana
B. berlindung di dalam ruangan yang kuat dan kokoh
C. memetakan daerah/ kawasan yang rawan terjadi gempa
D. lari keluar ruangan setelah getaran gempa berakhir
E. mengurangi/ menghentikan laju kendaraan saat terjadi gempa

10. Pernyataan:
(1) erupsi efusif;
(2) ekstrusi areal;
(3) terbentuk sesar;
(4) muncul gas mofet;
(5) terbentuk tanah karst

Fenomena Vulkanisme terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

11. Fenomena bentuk muka bumi seperti gambar disebabkan oleh aktivitas ...
 
A. Seisme
B. Vulkanisme
C. Diatropisme
D. Longsor
E. Pergeseran

12. Ciri iklim:
(1) suhu rata-rata di atas 18 derajat Celcius
(2) curah hujan rendah
(3) jenis vegetasi sabana

Aktivitas ekonomi penduduk yang menunjang sesuai ciri tersebut adalah ...
A. pertanian palawija
B. pertanian lahan
C. peternakan hewan besar
D. perikanan air tawar
E. peternakan unggas

13. Ciri iklim:
(1) suhu maksimal 21 derajat Celcius dan minimum suhu minus 7 derajat Celcius atau di bawah;
(2) hujan salju pada musim dingin;
(3) udara sejuk hingga dingin.

Jenis bioma yang sesuai ciri tersebut adalah ...
A. Stepa
B. Sabana
C. Tundra
D. Taiga 
E. Hutan musim

14. Ciri daerah:
(1) terletak di daerah tropis;
(2) terjadi hujan pada waktu siang hari;
(3) terjadi pertemuan angin pasat timur laut dan

Tenggara Jenis hujan yang sering terjadi di daerah tersebut adalah...
A. hujan frontal 
B. hujan siklon
C. hujan orografis
D. hujan zenital
E. hujan musim dingin

15. Lembah Palu dan Luwuk sangat sedikit menerimacurah hujan, karena sebagai daerah bayangan hujandaerah ini mengalami pemanasan adiabatik setelah menuruni lereng. Hal tersebut dipengaruhi oleh hembusan ...
A. angin fohn 
B. angin barat
C. anging timur 
D. angin pasar 
E. angin muson

16. Lapisan atmosfer angka 1 seperti gambar adalah ... dan berfungsi untuk ...

A. eksosfer, melindungi bagian terluar bumi
B. stratosfer, melindungi bumi dari sinar ultraviolet
C. mesosfer, memancarkan gelombang radio
D. termosfer, membakar meteor yang jatuh ke bumi
E. troposfer, memproses fenomena cuaca dan iklim

17. Pernyataan :
1. Pengolahan lahan sejajar garis kontur
2. Penanaman tumbuhan secara berjalur sejajar garis kontur
3. Pembuatan tindakan dan saluran air yang sejajar garis kontur
4. Penanaman pohon permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin
5. Pembuatan teras pada daerah yang miring 15 - 20 %

Upaya pelestarian tanah dengan dengan metode mekanik terdapat pada angka ...
A. 1, 2 dan 4
B. 1, 2 dan 3
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5

18. Ciri hutan:
(1) sinar matahari tidak tembus ke tanah;
(2) jenis tumbuhannya heterogen;
(3) berdaun lebat dan hijau.

Lokasi sebaran hutan di Indonesia yang sesuai dengan ciri tersebut adalah ....
A. Bali Nusa Tenggara Barat dan Maluku
B. Jawa Barat Jawa Tengah dan Jawa Timur
C. Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan Jawa Barat
D. Maluku Utara Papua Barat dan papua Timur
E. Nusa Tenggara Timur Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan

19. Pemanfaatan laut di Zona batial adalah untuk ...
A. budidaya ikan
B. beternak bandeng
C. pembuangan limbah
D. penambangan lepas pantai
E. budidaya mutiara

20. Morfologi daerah yang memiliki pola aliran sungai trellis seperti gambar adalah...
 
A. daerah patahan 
B. daerah cekungan 
C. kubah lapak
D. lereng curam 
E. daerah lipatan 


21. Siklus hidrologi yang ditunjukkan oleh Angka 1 pada gambar adalah ...

A. kondensasi, Perubahan uap air menjadi air
B. perkolasi, penyerapan air melalui pori-pori batuan
C. infiltrasi, penyebaran air ke dalam tanah
D. presipitasi, pelepasan uap air dari udara
E. evaporasi, penguapan uap air ke udara

22. Jenis hewan:
(1) tapir;
(2) komodo;
(3) wallabi;
(4) tarsius;
(5) anoa

Hewan endemik di wilayah Indonesia bagian tengah terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

23. Wilayah X (5) seperti pada gambar menunjukkan taman nasional ... dan berfungsi untuk melindungi .....

A. Kerinci Seblat, kambing hutan, Harimau, dan orang utan
B. Tanjung Puting, orang utan dan flora hutan hujan tropis
C. Sibolangit, banteng, kerbau liar, dan
D. Gunung lauser, ayam hutan burung merak, dan banteng
E. Bukit Barisan, orang utan Harimau dan rusa sambar

24. Barang tambang fosfat digunakan untuk ...
A. pembuatan kabel atau alat-alat litrik
B. campuran pembuatan mata uang logam
C. sabagai bahan pembuat alumunium
D. campuran insdustri obat dan pupuk
E. pembuatan besi atau baja

 25. Wilayah angka 1 dan 2 seperti gambar merupakan persebaran barang tambang ...

A. minyak bumi dan bijih besi
B. batubara dan aspal
C. nikel dan emas
D. gas alam dan intan
E. tembaga dan minyak bumi

26. Barang tambang:
(1) nikel;
(2) mangan;
(3) bauksit;
(4) asbes;
(5) belerang.

Barang tambang logam terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

27. Penduduk suatu provinsi ke provinsi lain atas kemauan sendiri dengan tujuan menetap secara permanen.mobilitas penduduk tersebut disebut ...
A. sirkulasi
B. nglaju 
C. komuter
D. urbanisasi
E. migrasi

28. Permasalahan kependudukan seperti gambar adalah ...
A. pemberian tunjangan hari tua meningkat
B. persebaran penduduk tidak merata
C. kebutuhan pendidikan dasar meningkat
D. kebutuhan tenaga kesehatan meningkat
E. sulit mencari lapangan pekerjaan di kota

29. Pembangunan di Indonesia terhambat disebabkan tingkat pendidikan masyarakat rendah.
Upaya pemerintah yang paling tepat dalam mengatasi masalah tersebut adalah ...
A. pencanangan wajib belajar 12 tahun
B. mendirikan kursus keterampilan
C. melaksanakan program keluarga berencana
D. mencanangkan gerakan orang tua asuh
E. memeberikan beasiswa ke luar negeri

30. Tindakan manusia yang mencerminkan pembangunan berkelanjutan adalah ...
A. penanaman pohon peneduh atau tanaman hias di pekarangan rumah
B. menutup pekarangan rumah dengan semen agar terlihat bersih
C. memasang alat pendingin udara atau AC di rumah dan perkantoran
D. pengalihan fungsi hutan menjadi kawasan pemukiman masyarakat
E. pemakaian kendaraan pribadi untuk memudahkan mobilitas

31. Pernyataan:
(1) melakukan penghijauan di sepanjang sungai;
(2) melakukan pembuangan sampah di pinggir sungai;
(3) melakukan reboisasi sungai di bagian hulu;
(4) menggunakan bahan peledak saat mencari ikan di sungai;
(5) mengeruk dasar sungai secara berkelanjutan.

Tindakan yang tepat untuk pelestarian lingkungan hidup terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

32. Tindakan yang terkait dengan pelestarian lingkungan di perkotaan dalam pembangunan berkelanjutan adalah ...
A. melaksanakan penanaman pohon di taman ruang terbuka hijau
B. mencegah penggunaan sumber daya air secara berlebihan
C. mengembangkan alat penangkapan ikan dengan bahan peledak
D. membangun lahan-lahan kosong menjadi tempat perbelanjaan
E. melaksankan program reklamasi pantai untuk konservasi bakau.

33. Manfaat Sistem Informasi Geografis di bidang pengelolaan sumber daya alam adalah ...
A. inventarisasi sebaran kawasan lahan
B. menilai kesesuaian kawasan
C. inventarisasi produk tanaman keras
D. analisis banjir dan kerusakan lingkungan
E. analisis struktur dan tekstur tanah

34. Data sistem informasi geografis:
(1) kepadatan penduduk;
(2) jenis tanah;
(3) areal sawah;
(4) curah hujan;
(5) persebaran industri.

Jenis data spasial terdapat pada angka ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5

35. Peta yang sesuai untuk analisis lokasi pertambangan Mineral Energi adalah ...
A. peta navigasi dan peta geomorfologi
B. peta geomorfologi dan peta geologi
C. peta geologi dan peta administrasi
D. peta tata guna lahan dan peta navigasi
E. peta geomorfologi dan peta Vegetasi

36. Ketinggian titik P seperti pada gambar adalah ... serta dimanfaatkan untuk ...

A. 250 m, pertanian padi
B. 1.500 m, perkebunan jagung
C. 750 m, perkebunan kelapa
D. 1.750 m, perkebunan sayur
E. 1.250 m, perkebunan teh

37. Jenis peta:
(1) Peta Geologi;
(2) Peta Tataguna Lahan;
(3) Peta Topografi.

Informasi keruangan yang diperoleh dari peta tersebut adalah ...
A. Persebaran permukiman penduduk
B. Penentuan lahan untuk aktivitas pertanian
C. Penentuan lokasi aktivitas perindustrian
D. Penentuan lahan untuk kawasan wisata.
E. Penetapan peruntukan tata ruang

38. interpretasi dari ilustrasi gambar berikut adalah ...

jarak A - B di peta Y 1,5 cm

A. skala peta X sama besar dengan skala peta Y
B. peta X dan peta Y merupakan peta tematik
C. jarak sebenarnya antara A dan B tetap
D. pajang garis A - B pada kedua peta adalah sama
E. jarak sebenarnya antara A dan B menjadi berubah

39. Pemanfaatan citra penginderaan jauh dalam bidang meteorologi adalah ...
A. mendeteksi keberadaan pesawat yang jatuh
B. mengamati pasang surut air laut
C. memantau daerah terkena badai topan
D. membantu analisis perawanan
E. mengatur rute penerbangan pesawat

40. Kelemahan Sistem Informasi Geografis terletak pada ...
A. penggunaan hardware dengan akses kecepatan tinggi
B. jumlah tenaga ahli Sistem Informasi Geografis sedikit
C. biaya operasional software cukup mahal
D. perolehan sumber data awal bersifat spasial.
E. kebutuhan waktu untuk memproses lebih lama

41. Karakteristik obyek pada citra:
(1) bangunan berbentuk memanjang;
(2) berukuran besar;
(3) berasosiasikan dua jalur.

Bentang budaya yang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah ...
A. pabrik
B. stasiun kereta api 
C. perkantoran
D. bengkel kereta api 
E. terminal bus

42. Pernyataan:
(1) interaksi mulai tampak;
(2) sudah ada tatanan masyarakat;
(3) mulai menjual kelebihan produksi;
(4) pengembangan potensi sudah optimal;
(5) mekanisasi dan teknologi lahan pertanian.

Ciri desa swakarya terdapat pada angka ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (4), dan (5)
C. (1), (2), dan (4)
D. (3), (4), dan (5)
E. (1), (3), dan (5)

43. Ciri wilayah:
(1) daerah perbukitan;
(2) banyak dijumpai daerah karst;
(3) tanah kurang subur.

Pola pemukiman masyarakat berdasarkan ciri daerah tersebut adalah ...
A. pola memanjang 
B. pola tersebar
C. pola terpusat 
D. pola melingkar 
E. pola mengelompok 

44. Negara maju yang terletak di kawasan angka 1,2, dan 3 seperti gambar (peta) adalah ...

A. Denmark, Spanyol, dan Jerman d.
B. Inggris, Jerman, dan Perancis
C. Spanyol, Rusia, dan Denmark
D. Jerman, Belgia, dan Italia
E. Belanda, Inggris, dan Spanyol

45. Pernyataan:
(1) ketergantungan pada sektor pertanian;
(2) kesejahteraan penduduk tinggi;
(3) lapangan kerja terbatas;
(4) modal besar;
(5) tingkat pendidikan tinggi.

Ciri negara maju terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (4), dan (5)
C. (1), (2), dan (4)
D. (3), (4), dan (5)
E. (1), (3), dan (5)

46. Jumlah penduduk di kota A sebanyak 16.000 jiwa.
Jumlah penduduk di kota B sebanyak 4.000 jiwa.
Jarak kedua kota tersebut adalah 18 km. 

Jika pemerintah akan membangun rumah sakit, maka lokasi yang tepat adalah ...
A. 3 km dari kota A
B. 6 km dari kota B
C. 3 km dari kota B
D. 6 km dari kota A
E. 10 km dari kota B

47. Pernyataan:
(1) pusat pendidikan;
(2) kawasan industri ;
(3) lokasi yang strategis;
(4) kualitas penduduk rendah;
(5) miskin sumber daya alam.

Faktor penyebab suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (3), (4), dan (5)
D. (1), (4), dan (5)
E. (2), (4), dan (5)

48. Pernyataan:
(1) muncul daerah kumuh
(2) tata ruang kota menjadi tidak ideal;
(3) potensial muncul konflik antar etnis;
(4) muncul akulturasi antar kebudayaan;
(5) peningkatan pernikahan antar suku bangsa.

Dampak negatif dari interaksi desa-kota terdapat pada angka ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (4), dan (5)
C. (1), (2), dan (4)
D. (3), (4), dan (5)
E. (1), (3), dan (5)

49. Arus mobilisasi antar-wilayah Jakarta dan sekitarnya menghasilkan sebuah jaringan antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Faktor interaksi antar wilayah menurut Edward Ullman adalah ...
A. daerah urban dengan desa
B. perbandingan regional
C. kesempatan saling intervensi
D. pendekatan kewilayahan
E. wilayah saling melengkapi


50. Wilayah angka 3 dan 5 seperti pada gambar struktur ruang kota berfungsi untuk ...

A. daerah pusat kegiatan dan tempat grosir
B. permukiman kelas atas dan permukiman kelas bawah
C. daerah pusat kegiatan dan permukiman kelas bawah
D. permukiman kelas atas dan permukiman kelas menengah.
E. permukiman kelas bawah dan permukiman kelas atas

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan