Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kabupaten Lampung Timur terancam punah. Ini menyusul beberapa satwa liar spesies langka lain seperti gajah sumatera dan rusa karena kerap menjadi incaran pemburu liar untuk diambil bagian tubuhnya.
"Harimau sumatera di hutan TNWK juga terancam diburu, sama seperti satwa gajah dan rusa beserta satwa-satwa langka lainnya. Namun, khusus harimau sulit dideteksi karena jika diburu semua bagian tubuhnya diambil," kata Koordinator Project Manager Yayasan Penyelamat dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS) Wilayah Lampung dan Riau, Sumianto, saat dihubungi di Lampung Timur, Minggu (11/3).
Hal itu, kata Sumianto, berbeda dengan perburuan gajah. Pemburuh meninggalkan bekas seperti tulang dan bagian tubuh lainnya.
Upaya yang dilakukan Yayasan PKHS untuk melindungi harimau sumatera dari ancaman para pemburu liar dengan monitoring penyelamatan dan perlindungan populasi harimau pada habitat aslinya dan mengkampanyekan kesadaran masyarakat pentingnya konservasi harimau sumatera.
Dalam kawasan hutan TNWK Lampung diperkirakan hidup antara 12-27 ekor spesies harimau sumatera yang terdeteksi melalui sejumlah kamera pengintai. "Data tahun 2014, estimasi kami ada 12 sampai 27 ekor harimau sumatera di dalam hutan TNWK," kata Sumianto. Dari pemantauan itu, harimau jantan lebih banyak dari pada betina dengan perbandingan 3:1.
Harimau sumatera satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Satwa ini termasuk dalam klasifikasi kritis yang terancam punah (critically endangered) sebagaimana dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
Sumber: Harian Nasional
Sumber: Harian Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.