Minggu, 15 Mei 2016

Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Sebagaimana kita ketahui bahwa permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan yang disebut kulit bumi atau litosfer. Kulit bumi mempunyai ketebalan relatif sangat tipis, sehingga mudah pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit bumi yang tak beraturan yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tektonik ini terus bergerak, baik secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya (astenosfer). Mengenai jenis gerakan lempeng tentunya sudah kamu pahami pada pelajaran sebelumnya di bab 2 tentang sejarah pembentukan bumi.

Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Contoh: penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogentik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
  • Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda).
  • Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.


Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik, ialah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenesis meliputi luas areal yang relatif sempit dan salam waktu yang relatif singkat, dibandingkan epirogenesis. Contoh: pembentukan pegunungan-pegunungan yang ada di bumi ini, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan sebagainya.

Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.

Proses lipatan (Folded process), yaitu suatu bentuk kulit bumi berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitarnya terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin). Fenomena ini dapat kamu saksikan apabila melewati jalan yang menerobos dua bukit, maka nampak pada sisi kiri kanan jalan singkapan kerak bumi berupa lapisan bergelombang, ada bagian yang naik dan ada pula yang turun. Itulah salah satu gejala lipatan.


Apabila terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium. Macam-macam lipatan yang dikenal yaitu lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan rebah, lipatan lsoklin, dan lipatan kelopak. Contoh pegunungan lipatan ini adalah pegunungan tua, seperti pegunungan Ural yang terjadi pada zaman primer. Pegunungan muda, seperti pegunungan Mediteranian dan sirkum Pasifik yang terjadi pada zaman tersier.

Bentuk atau morfologi hasil tenaga tektonisme lainnya adalah patahan atau sesar. Bentuk alam ini terjadi karena adanya proses pematahan (fault process) pada lapisan kulit bumi. Prosesnya terjadi sangat cepat, sehingga lapisan-lapisan yang terkena tekanan tidak sempat lagi melipat, melainkan timbul retakan dan patah.


Bentuk patahan dapat dibedakan berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tekanan, sebagai berikut:
  • Adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama lain, sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan akhirnya patah membentuk bagian yang merosot (graben atau slenk) dan bagian yang menonjol (horst); 
  • Adanya tenaga endogen yang berarah vertikal;
  • Adanya dua buah tenaga endogen mendatar yang berlawanan arah, sehingga menimbulkan pergeseran batuan, yang disebut sesar mendatar.
Alur akibat pecahnya batuan pada proses patahan disebut alur patahan. Alur patahan yang besar bisa sampai ke batuan di bawah tanah yang dalam dan merentang sepanjang benua. Alur patahan terbesar di dunia, sama seperti gempa bumi terkuat, bisa ditemukan di dekat tipe lempeng. 

Beberapa patahan besar membelah tanah saat mereka bergerak, mendorong naik wilayah daratan, atau membuatnya amblas. Setelah gempa bumi, saat energi dilepaskan, kumpulan batuan di kedua sisi patahan terkunci menjadi satu di posisinya yang baru. Tekanan dan tegangan yang menyebabkan gempa bumi yang pertama sering terulang dan terus bertambah hingga menyebabkan gempa bumi.

Patahan San Andreas (
San Andreas Fault) 
Patahan San Andreas (San Andreas Fault) terlihat jelas dari udara. Patahan ini seperti goresan luka yang dalam di permukaan bumi. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kedua ujung retakan yang terletak di Tanjung Mendocino di utara San Francisco dan Lembah Imperial di Selatan Los Angeles, adalah tempat yang paling berbahaya.


San Andreas Fault

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem adalah tiga tingkat keanekaragaman hayati yang berbeda dan sali...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan