Sabtu, 14 Juni 2025

Jumat, 13 Juni 2025

Taksonomi SOLO, logika abduktif, dan konteks Geospasial

Apa itu Logika Abduktif ?

Logika abduktif adalah bentuk penalaran yang mengambil simpulan terbaik (best possible explanation) berdasarkan bukti-bukti yang tersedia. Ini sering digunakan dalam ilmu sosial dan geografi, karena dunia nyata jarang menyediakan jawaban pasti.


Contoh logika abduktif:

"Wilayah pesisir utara Jawa mengalami penurunan muka tanah dan banjir rob secara berulang. Maka, bisa disimpulkan (sementara) bahwa kombinasi antara penurunan tanah dan kenaikan air laut menjadi penyebab utamanya.

Contoh Soal HOTS Geografi (Level Relational–Extended Abstract, SOLO Taxonomy)

Topik: Perubahan Iklim dan Kerentanan Wilayah

Soal:

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan iklim global. Salah satu dampaknya adalah peningkatan permukaan air laut yang mengancam wilayah pesisir.

Berdasarkan pemahaman Anda, analisislah faktor-faktor fisik dan sosial yang memperparah dampak perubahan iklim di wilayah pesisir utara Jawa. Selanjutnya, rancanglah sebuah pendekatan kebijakan mitigasi berbasis lokal yang bisa diterapkan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi kerugian di wilayah tersebut.

Kriteria Penilaian (Rubrik berdasarkan Taksonomi SOLO)

Skoring

Level SOLO

Ciri Jawaban

Contoh Ekspektasi

1

Pre-structural

Jawaban tidak relevan atau hanya menyalin ulang soal.

"Pesisir itu rawan karena dekat laut."

2

Uni-structural

Hanya menyebut satu faktor tanpa koneksi.

"Permukaan laut naik karena es mencair."

3

Multi-structural

Menyebut beberapa faktor tapi tidak menghubungkannya.

"Wilayah utara Jawa tenggelam karena abrasi, rob, dan pemanasan global."

4

Relational

Mengaitkan faktor fisik (abrasi, penurunan tanah) dan sosial (urbanisasi, kemiskinan), serta menganalisis hubungan antar faktor.

"Penurunan muka tanah akibat pengambilan air tanah secara berlebihan diperparah oleh pemanasan global. Urbanisasi memperbesar dampak karena meningkatnya penduduk di daerah rentan."

5

Extended Abstract

Memberikan solusi inovatif dan mentransfer konsep ke kebijakan lokal.

"Diperlukan pendekatan adaptif berbasis komunitas, seperti pembangunan sabuk hijau mangrove, penataan ulang tata ruang, dan insentif ekonomi untuk relokasi. Pemerintah daerah bisa menggandeng warga melalui program padat karya restorasi pesisir berbasis partisipatif."


Rabu, 23 April 2025

Menentukan Jenis Sayuran Berdasarkan Karakteristik Dataran Tinggi dan Rendah

Bumi kita memiliki permukaan yang terbagi menjadi dua bentuk utama: dataran rendah dan dataran tinggi. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari jenis tumbuhan yang dapat tumbuh, suhu udara, curah hujan, kelembaban, hingga kesuburan tanah. Perbedaan inilah yang menentukan jenis tanaman, terutama sayuran, yang cocok untuk dibudidayakan di masing-masing wilayah.

Dataran Rendah: Subur dan Ramai Dihuni

Dataran rendah adalah wilayah yang terletak di bawah ketinggian 200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanah di dataran rendah dikenal sangat subur, sehingga daerah ini menjadi kawasan favorit untuk pemukiman dan pertanian.

Manfaat dataran rendah sangat beragam, mulai dari:

  • Sawah irigasi dan sawah tadah hujan

  • Lahan pertanian kering

  • Peternakan

  • Pemukiman penduduk

Dataran Tinggi: Sejuk dan Potensial untuk Sayuran Spesifik

Berbeda dengan dataran rendah, dataran tinggi atau yang sering disebut plateau atau plato berada pada ketinggian lebih dari 700 mdpl. Dataran ini biasanya terbentuk akibat proses erosi, sedimentasi, atau sebagai bekas kaldera gunung yang telah tertimbun material vulkanik.

Suhu yang lebih sejuk membuat dataran tinggi sangat cocok untuk jenis sayuran tertentu yang tidak tahan panas.


Menanam Sayuran: Kenali Ketinggian Lokasi Sebelum Mulai

Sebelum menanam sayuran, penting untuk memperhatikan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan budidaya sayuran adalah ketinggian lokasi.

Mengapa ini penting? Karena tidak semua tanaman sayur dapat tumbuh dengan baik di semua ketinggian. Menanam sayuran dataran tinggi di dataran rendah bisa berakibat pada pertumbuhan yang tidak optimal, bahkan bisa gagal panen.

Maka dari itu, kenali dulu jenis sayurannya dan sesuaikan dengan kondisi lahan. Berikut adalah pengelompokan jenis sayuran berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya:

Sayuran Dataran Rendah

Beberapa jenis sayur yang cocok tumbuh di dataran rendah antara lain:

  • Kangkong

  • Bayam

  • Terung

  • Kacang panjang

  • Kecipir

Sayuran Dataran Tinggi

Sayuran yang membutuhkan suhu sejuk dan cocok ditanam di dataran tinggi:

  • Wortel

  • Buncis

  • Kapri

  • Kentang

  • Kubis (kol)

  • Selada

Sayuran Serbaguna: Bisa di Dataran Tinggi dan Rendah

Beberapa jenis sayuran memiliki varietas yang fleksibel, bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah:

  • Bayam

  • Tomat

  • Kol

  • Kangkong

  • Cabai

  • Bawang bakung

  • Pare

  • Selada

  • Sawi

  • Terong


Sumber: Disarikan dari berbagai sumber terpercaya.

PORTAL GEOGRAFI : Cara Mendigitasi Peta Melalui Google Earth

PORTAL GEOGRAFI : Cara Mendigitasi Peta Melalui Google Earth : Google earth bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mendigitasi suatu wilay...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan