Kamis, 23 Oktober 2025

Air Tanah Dalam: Sumber Air dari Lapisan Akuifer Terkekang

Air Tanah

Di kalangan masyarakat, istilah air tanah dalam atau deep well sering digunakan untuk menyebut air tanah yang berada pada lapisan sangat dalam di bawah permukaan bumi. Secara ilmiah, air tanah jenis ini dikenal sebagai air tanah akuifer terkekang (confined aquifer) atau semi-terkekang (semi-confined aquifer). Meskipun istilah ilmiah tersebut kurang populer di masyarakat, keduanya menggambarkan kondisi yang sama: air yang tersimpan pada lapisan akuifer yang ditutupi oleh lapisan kedap air (impermeabel) atau semi-kedap air (semi-permeabel).

Lapisan kedap inilah yang membuat air tanah dalam berbeda dengan air tanah dangkal. Pada air tanah dalam, ruang penyimpanannya terletak lebih dalam dan terisolasi dari permukaan, sehingga proses sirkulasi air terjadi lebih lambat dan lebih stabil.

Mengapa Disebut “Dalam”?

Sumber air ini disebut air tanah dalam karena cara pengambilannya tidak bisa dilakukan secara manual, seperti membuat sumur gali. Untuk mencapai lapisan akuifer terkekang, dibutuhkan proses pemboran (drilled well) menggunakan mesin bor dengan kedalaman:

  • Umumnya mencapai > 80 meter
  • Di Indonesia saat ini dapat mencapai 150–200 meter
  • Pada kondisi tertentu bahkan bisa mencapai ±300 meter

Kedalaman tersebut berada jauh di bawah jangkauan dug well (sumur gali), yang rata-rata hanya mencapai 10–20 meter.

Perbedaan Karakter dengan Air Tanah Dangkal

Aspek

Air Tanah Dalam (Confined)

Air Tanah Dangkal (Unconfined)

Lapisan Penutup

Kedap atau semi-kedap

Tidak tertutup lapisan kedap

Pengaruh Musim

Relatif stabil, tidak dipengaruhi musim

Sangat dipengaruhi musim dan curah hujan

Kedalaman

> 80 m

5–20 m (umumnya)

Kualitas Air

Banyak mineral terlarut

Lebih sedikit mineral, tetapi rentan tercemar

Cara Pengambilan

Pengeboran (drilled well)

Sumur gali atau pompa dangkal

Secara kuantitas, air tanah dalam bersifat lebih stabil sepanjang tahun, karena berada di sistem tertutup dan proses pengisiannya (recharge) tidak langsung bergantung pada hujan musiman.

Secara kualitas, air tanah dalam umumnya memiliki kandungan mineral lebih tinggi, karena mengalami kontak lama dengan batuan. Beberapa mineral yang sering terkandung di dalamnya antara lain:

  • Besi (Fe)
  • Mangan (Mn)
  • Kalsium (Ca)
  • Gas karbon dioksida (CO₂)

Kandungan mineral yang tinggi membuat air tanah dalam terasa “berat” atau meninggalkan kerak putih pada peralatan, meskipun air ini tetap potensial menjadi air baku setelah pengolahan tertentu.

Pengelolaan dan Perizinan

Karena sifatnya sebagai sumber air baku bernilai strategis, pengambilan air tanah dalam wajib direncanakan dengan benar, melalui:

  1. Survei hidrogeologi yang akurat
  2. Analisis lokasi akuifer dan potensi debit
  3. Kajian dampak lingkungan
  4. Perizinan resmi dari pemerintah

Pengambilan air tanah dalam tanpa perencanaan dapat menyebabkan penurunan muka air tanah, intrusi air laut (untuk wilayah pesisir), hingga amblesan tanah (land subsidence).

Air tanah dalam adalah sumber air berharga yang tersembunyi jauh di bawah permukaan bumi. Dengan kualitas yang cukup baik, kuantitas yang stabil, serta proses terbentuk yang panjang, air tanah dalam perlu dikelola secara bijaksana. Pemanfaatan teknologi drilled well harus diiringi perencanaan dan perizinan yang tepat agar ketersediaannya tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Air Tanah Dalam: Sumber Air dari Lapisan Akuifer Terkekang

Air Tanah Di kalangan masyarakat, istilah air tanah dalam atau deep well sering digunakan untuk menyebut air tanah yang berada pada lapisa...

Chiba University, Japan

Chiba University, Japan